Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Reksadana saham offshore berdenominasi dollar AS berkinerja paling baik dibanding reksadana denominasi dollar AS yang memiliki portofolio saham domestik.
Berdasarkan data Infovesta Utama, kinerja rata-rata reksadana denominasi dollar AS yang memegang saham offshore hanya minus 1,4% secara year to date (ytd). Sementara, rata-rata kinerja reksadana denominasi dollar AS jenis saham yang memegang saham domestik tercatat turun 5% pada periode yang sama.
Selanjutnya, reksadana denominasi dollar AS jenis campuran mencatatkan penurunan 5,6%. Sementara, reksadana denominasi dollar AS jenis pendapatan tetap dan pasar uang masing-masing returnnya minus 2,7% dan 0,06%.
Direktur Bahana TCW Investment Soni Wibowo mengatakan, penguatan dollar AS terhadap rupiah saat ini tidak berpengaruh pada reksadana saham denominasi dollar offshore.
"NAV reksadana Bahana Syariah Global Emerging USD sudah dalam dollar AS, sehingga penguatan dollar AS terhadap rupiah, tidak ada efeknya," kata Soni, Selasa.
Kinerja reksadana ini pun mengikuti indeks MSCI Syariah dan sudah berbasis dollar AS. Oleh karena itu, kinerja reksadana ini tergantung pada kinerja perusahaan bukan terhadap nilai tukar.
Meski tak terpengaruh kurs, kinerja reksadana ini masih negatif karena tak dipungkiri kini kondisi pasar saham di global juga sedang volatil. Berdasarkan data Infovesta Utama per 4 Mei 2018, kinerja reksadana ini masih turun 1,34% secara year to date (ytd). Namun, dalam satu tahun reksadana ini mencatatkan return sebesar 5,94%.
"Kinerja masih positif dan prospek ke depan masih bagus didukung dari adanya pembagian dividen," kata Soni. Ia memperkirakan reksadana ini hingga akhir tahun mencatatkan return 8% dalam dollar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News