Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Noverius Laoli
Meski demikian, IHSG diprediksi mencapai 7.600-7.800 pada akhir tahun. Ini sejalan dengan perkembangan data terbaru AS yang kurang baik, sehingga diperkirakan adanya penurunan suku bunga walaupun hanya satu sampai dua kali di semester II 2024.
"Hingga akhir tahun masih bisa tumbuh 7%-9%, mengikuti kenaikan IHSG," sebut Parto.
Reza juga berpandangan kinerja reksadana saham mampu bangkit. Adapun faktor pendorongnya dari keputusan MK mengenai hasil pemilihan umum yang berpotensi meningkatkan perputaran ekonomi dan mendorong kinerja pasar modal.
Baca Juga: Begini Prospek Reksadana Saham di Tahun Pemilu 2024
Selain itu, Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak pada semester II yang juga dapat meningkatkan perputaran uang dan ekonomi, serta pasar saham negara berkembang seperti Indonesia yang diramal akan menjadi pilihan utama investor, didukung oleh bonus demografi dan konsumsi domestik yang kuat.
Adapun proyeksi return reksadana saham di akhir tahun 2024 diperkirakan berada di kisaran 8%-12%, yang menunjukkan potensi kenaikan dari kondisi saat ini
"Namun, penting untuk diingat bahwa proyeksi ini dapat berubah tergantung pada berbagai faktor ekonomi global dan domestik yang berdampak pada pasar modal," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News