kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Reksadana pendapatan tetap juara September 2017


Selasa, 03 Oktober 2017 / 19:13 WIB
Reksadana pendapatan tetap juara September 2017


Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Reksadana pendapatan tetap mencatat performa gemilang pada September 2017. Menurut data Infovesta Utama yang dirilis Senin (2/10), Infovesta Fixed Income Fund Index mencatat kinerja 8,83% year to date (ytd) dan 1,04% month to month (mom).

Posisi kedua diduduki oleh reksadana campuran yang memiliki aset obligasi dan saham. Infovesta Balanced Fund Index naik 5,89% secara ytd. Sementara secara bulanan, kinerja reksadana campuran turun 0,58%.

Berikutnya adalah reksadana saham yang terlihat dari naiknya Infovesta Equity Fund Index ke level 4,51% secara ytd. Namun secara bulanan, indeks Infovesta untuk reksadana saham turun 1,33%.

Sedangkan reksadana pasar uang terlihat moderat dari kenaikan Infovesta Money Market Fund Index 3,36% ytd dan 0,38% mom.

Wawan Hendrayana, Head of Investment Research Infovesta Utama menjelaskan bahwa kenaikan performa reksadana pendapatan tetap salah satunya disebabkan oleh porsi asing yang terus keluar dari pasar saham. "Mereka switching ke obligasi pemerintah," jelas Wawan saat dihubungi KONTAN.

Menurutnya, fundamental politik Indonesia yang stabil serta inflasi terkendali menyebabkan risiko volatilitas obligasi lebih rendah dibandingkan pergerakan saham.

Sedangkan kinerja reksadana saham yang mencatatkan performa negatif disebabkan oleh jatuhnya nilai saham komoditas akibat wacana pembatasan harga batubara untuk kebutuhan PLN. "Agustus kemarin komoditas yang jadi primadona, dan malah berbalik arah di September," jelas Wawan.

Kinerja reksadana campuran ikut bergerak negatif karena terseret performa saham. Sedangkan reksadana pasar uang masih stabil karena terdorong deposito bunga dan porsi obligasinya.

Untuk ke depan, Wawan sekali lagi menjagokan reksadana pendapatan tetap bakal terus moncer.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×