Reporter: Dimas Andi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penurunan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI) diharapkan mendorong roda perekonomian dalam negeri. Jika ekonomi bergerak, maka kinerja reksadana saham pun berpeluang membaik.
Vivian Secakusuma, CEO BNP Paribas Investment Partner, berpendapat, penurunan suku bunga acuan seharusnya menguntungkan industri reksadana saham. Pasalnya, ketika suku bunga turun, masyarakat diharapkan tidak menyimpan uangnya di bank, melainkan melakukan pengeluaran-pengeluaran tertentu yang sifatnya membantu perputaran ekonomi nasional. "Dengan adanya perputaran ekonomi ini, seharusnya sektor-sektor dan perusahaan-perusahaan dapat memberikan kinerja yang lebih baik," kata Vivian ketika ditemui dalam seminar investasi di gedung Bursa Efek Indonesia, Senin (2/9).
Jika kinerja sektor atau perusahaan tersebut meningkat, lanjut Vivian, harga saham diyakini akan naik dan membantu keberlangsungan industri reksadana. Kendati demikian, menurut Vivian, hal ini baru sekadar perkiraan secara teoritis. Masih ada pertimbangan lain yang harus diperhatikan terkait dampak penurunan suku bunga acuan terhadap kinerja reksadana saham.
Karenanya, ia memperingatkan publik agar tetap mengamati terlebih dahulu sektor mana saja yang kena dampak besar ketika penurunan suku bunga acuan diberlakukan. "Pada faktanya, kita harus lihat, penurunan suku bunga itu untuk sektor mana yang diuntungkan. Tidak bisa kita bilang semata-mata kalau suku bunga turun sudah pasti sektor yang ini bakal bagus," katanya.
Pada 22 September lalu Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan 7-day reverse repo rate sebanyak 25 bps ke level 4,25%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News