kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.917   13,00   0,08%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

Reksadana Pasar Uang KISI AM Cocok Diandalkan Saat Suku Bunga Bertahan Tinggi


Jumat, 21 Juni 2024 / 21:15 WIB
Reksadana Pasar Uang KISI AM Cocok Diandalkan Saat Suku Bunga Bertahan Tinggi
ILUSTRASI. KISI Asset Management meluncurkan reksadana perdana berjenis exchange traded fund (ETF) yang menggunakan IDX Value 30 sebagai indeks acuan. KISI Asset Management Gunakan IDX Value 30 pada produk reksadana ETF perdananya. KONTAN/Danielisa Putriadita


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Bertahannya suku bunga acuan di level tinggi masih akan menguntungkan kelas aset pasar uang termasuk di Reksadana. Kondisi suku bunga bertahan tinggi akan menjaga nilai aset dan juga menjadi peluang untuk menempatkan dana di instrumen stabil.

Fund Manager KISI Asset Management (KISI AM) Josephin menilai, kebijakan suku bunga yang masih bertahan atau belum akan dipangkas dalam waktu dekat akan berdampak terhadap kinerja obligasi dan deposito bank.

Seperti diketahui, Bank Indonesia (BI) kembali menahan suku bunga di level 6,25% pada pertemuan 19-20 Juni 2024.

Josephin menjelaskan, kinerja obligasi atau surat utang sangat dipengaruhi oleh perubahan suku bunga. Jika suku bunga tetap tinggi, maka harga obligasi yang ada cenderung menurun karena investor akan lebih memilih obligasi baru dengan suku bunga lebih tinggi. Sedangkan, imbal hasi obligasi akan bergerak naik dalam kondisi tersebut.

Baca Juga: Kinerja Indeks iShare MSCI Indonesia ETF (EIDO) Turun Imbas Pelemahan IHSG dan Rupiah

Walau demikian, obligasi jangka pendek yang biasanya menjadi bagian dari portofolio reksadana pasar uang cenderung kurang terpengaruh oleh perubahan suku bunga karena jatuh temponya yang singkat.

Sementara itu, deposito bank dipandang akan terus menawarkan tingkat bunga yang kompetitif seiring dengan kebijakan suku bunga yang bertahan. Ini dapat menjadikan deposito bank sebagai aset yang menarik dalam portofolio reksadana pasar uang karena memberikan pengembalian yang stabil.

Josephin menuturkan, bertahannya level suku bunga itu artinya instrumen pasar uang seperti deposito dan obligasi jangka pendek akan cenderung menawarkan tingkat pengembalian stabil. Dengan kata lain, reksadana pasar uang masih dapat diandalkan untuk dapatkan imbal hasil relatif konsisten.

Reksadana pasar uang diperkirakan juga masih jadi andalan dalam situasi ketidakpastian. Sebab, instrumen pasar uang terkenal karena keamanan dan likuiditas tinggi, sehingga investor mungkin lebih cenderung menyimpan dana pada instrumen yang aman dan mudah dicairkan seperti RDPU.

Baca Juga: Reksadana Pendapatan Tetap Andalan Trimegah AM Saat Pasar Fluktuatif

Menurut Josephin, jika suku bunga bertahan pada level tinggi, reksadana pasar uang dapat menawarkan imbal hasil yang lebih menarik dibandingkan saat periode suku bunga rendah. Namun, jika suku bunga mulai turun di masa depan, pengembalian dari reksadana pasar uang juga mungkin menurun.

Namun yang jelas, ketidakpastian arah suku bunga tersebut akan membuat investor lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan investasi jangka panjang. 

Dengan demikian, menyimpan dana di reksadana pasar uang dapat menjadi strategi untuk menghindari risiko fluktuasi harga yang lebih besar di instrumen jangka panjang, sambil menunggu kejelasan lebih lanjut terkait kebijakan moneter.

“Dalam situasi ketidakpastian, reksadana pasar uang sering dianggap sebagai tempat yang aman untuk menyimpan dana sementara. Ini karena reksadana pasar uang cenderung memberikan likuiditas tinggi dan risiko yang rendah,” ungkap Josephin kepada Kontan.co.id, Jumat (21/6).

Baca Juga: Dana Kelolaan Reksadana Berpeluang Kembali Turun, Ini Alasannya

Berdasarkan riset Infovesta, dari awal tahun hingga akhir Mei 2024, imbal hasil indeks reksadana pasar uang paling tinggi sebesar 1,93% year to date (ytd). Sementara, kumpulan produk reksadana pendapatan catatkan imbal hasil sekitar 0,83% ytd, reksadana saham campuran terkoreksi 2,23% ytd dan reksadana saham terkoreksi 8,26% ytd.

KISI AM memiliki produk unggulan pasar uang yakni KISI Money Market Fund yang berfokus pada instrumen pasar uang. Produk ini bertujuan untuk memberikan likuiditas tinggi dan imbal hasil yang menarik dengan risiko yang relatif rendah.

Berdasarkan Fund Fact Sheet (FFS), KISI Money Market Fund catatkan imbal hasil sebesar 2,30% ytd, lebih tinggi daripada performa indeks. Alokasi portofolio produk tersebut sekitar 61,19% pada instrumen obligasi dan sebesar 38,81% pada instrumen pasar uang.

Dalam pengelolaannya, KISI Money Market Fund mengalokasikan investasi pada berbagai instrumen pasar uang seperti deposito bank, Surat Berharga Negara (SBN), dan obligasi korporasi jangka pendek. Diversifikasi ini bertujuan untuk mengurangi risiko dan meningkatkan stabilitas pengembalian.

Baca Juga: Dana Kelolaan (AUM) STAR AM Tembus Rp 16 Triliun Hingga Mei 2024

Josephin memaparkan, guna mendapatkan imbal hasil maksimal, KISI Money Market Fund mengalokasikan sebagian besar dana pada deposito bank dengan suku bunga kompetitif. Instrumen dianggapmemberikan pengembalian yang stabil dan relatif aman.

Sementara itu, alokasi sisanya ditempatkan dalam obligasi pemerintah atau korporasi yang memiliki jangka waktu jatuh tempo kurang dari satu tahun. Obligasi ini berguna untuk memberikan imbal hasil lebih tinggi dibandingkan deposito bank dengan risiko yang masih terkontrol.

KISI AM juga tetap fokus pada peringkat kredit aset untuk mengurangi risiko. Misalnya, KISI AM membidik deposito di bank-bank dengan reputasi baik atau obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan dengan peringkat kredit tinggi yang cenderung lebih aman dan stabil.

Josephine berujar, KISI Money Market Fund ini cocok bagi investor tipe konservatif yang memiliki toleransi risiko rendah dan mengutamakan keamanan pokok investasi. Sebab, produk reksadana ini menawarkan stabilitas dan likuiditas yang tinggi dengan risiko minimal.

Baca Juga: Ini Penyebab Terjadi Net Redamption di Industri Reksadana Sepanjang Tahun 2024

Dengan likuditas tinggi, maka cocok pula bagi investor yang memerlukan akses cepat ke dana mereka. Secara umum, reksadana pasar uang memang memungkinkan pencairan dana yang relatif cepat dibandingkan dengan reksadana kelas aset lainnya.

Josephine menambahkan, produk pasar uang seperti KISI Money Market Fund juga layak dipertimbangkan untuk investor yang mencari tempat penyimpanan sementara, sebelum dipindahkan ke instrumen investasi jangka panjang lainnya. 

Misalnya, saat menunggu peluang investasi yang lebih menguntungkan atau mengantisipasi perubahan suku bunga.

Selain itu, reksadana pasar uang  dapat dipertimbangkan bagi investor yang ingin menghindari volatilitas pasar ekuitas atau obligasi jangka panjang. Hal itu karena produk-produk pasar uang cenderung lebih stabil karena berinvestasi pada instrumen relatif aman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×