Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Data Infovesta menunjukkan, sepanjang periode Januari hingga Mei 2017, terdapat 130 produk reksadana baru yang meluncur ke market.
Di luar dari jumlah reksadana terproteksi, jumlah reksadana saham menjadi reksadana yang paling banyak diterbitkan, yaitu sebanyak 23 produk. Baru kemudian disusul 21 produk baru reksadana pendapatan tetap.
Di urutan ketiga adalah reksadana pasar uang dengan 12 produk baru, keempat reksadana campuran dengan 10 produk baru dan terakhir dua produk reksadana Exchange Traded Fund.
Sejumlah produk reksadana memberikan imbal hasil jauh melampaui indeks acuannya. Secara kinerja, return tertinggi diraih produk reksadana saham bernama Victoria Prime Equity Fund dari PT Victoria Manajemen Investasi yang mencatatkan return sebesar 12,9% sejak terbit pada 29 Maret 2017.
Menurut Head of Investment Infovesta Utama Wawan Hendrayana penerbitan reksadana baru sejak awal tahun yang didominasi reksadana saham diakibatkan IHSG yang menguat signifikan hingga naik 8% di tahun ini. Oleh karena itu, reksadana saham jadi pilihan produk menarik bagi fund manajer untuk menerbitkan produk reksadana baru di saat pasar relatif bullish.
“Tak heran bila kinerja reksadana saham sudah bagus sejak awal terbit,” kata Wawan.
Katalis positif lainnya, yaitu naiknya peringkat utang Indonesia ke level investment grade. Diharapkan, hal ini bisa mendorong dana asing lebih banyak masuk. Faktor kenaikan suku bunga dan inflasi yang relatif rendah juga menjadi katalis positif untuk reksadana saham hingga akhir tahun.
Sepanjang level IHSG masih menguat, Wawan memprediksi, reksadana saham akan semakin menarik bagi fund manager untuk menerbitkan jenis reksadana ini. Meski, tahun sebelumnya selalu reksadana pendapatan tetap yang ramai dikeluarkan manajer investasi.
Secara year to date, rata-rata kinerja reksadana pendapatan tetap masih lebih unggul dari reksadana saham. Namun, Wawan memproyeksikan rekasadana saham akan lebih banyak muncul lagi hingga akhir tahun. Sedangkan, pada reksadana pendapatan tetap, Wawan mengatakan kinerja pendapatan tetap tidak akan sebesar seperti tahun-tahun sebelumnya.
Wawan meprediksikan hingga akhir tahun, reksadana saham mampu meraih imbal hasil 10%-12%. Sedangkan, reksadana campuran imbal hasilnya sebesar 9%-8%, reksadana pendapatan tetap 7%-8% dan reksadana pasar uang sebesar 5%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News