kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Reksadana campuran paling tahan gejolak


Kamis, 12 Desember 2013 / 08:10 WIB
Reksadana campuran paling tahan gejolak
ILUSTRASI. Jadwal SIM Keliling Bandung Hari Ini 27/7/2022, Cara Perpanjang SIM Tak Sampai Sejam


Reporter: Dina Farisah | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Volatilitas pasar saham dan obligasi membuat kinerja reksadana kurang moncer. Di tengah kelesuan pasar reksadana di tahun ini, kinerja reksadana campuran terlihat lebih baik ketimbang kinerja reksadana lainnya, seperti reksadana saham dan pendapatan tetap.

Tengok saja data PT Infovesta Utama, indeks reksadana saham per 29 November 2013 tercatat minus 3,79% year to date (ytd). Sementara, indeks reksadana campuran hanya minus 1,60% ytd. Adapun, indeks reksadana pendapatan tetap paling jeblok dengan mencatatkan kinerja minus 5,46% ytd.

Jika ditelisik dari perbandingan kinerja dari bulan sebelumnya alias month to month (mom), indeks reksadana pendapatan tetap menjadi yang paling baik, dengan hanya mencatatkan minus 3,98% di November 2013. Sedangkan indeks reksadana saham minus 6,14% dan indeks reksadana campuran tercatat minus 4,70%.   

Infovesta mencatat, dari 97 produk reksadana campuran, terdapat 39 produk yang mencatatkan kinerja positif hingga November 2013 (ytd). Di posisi teratas reksadana milik PT Kresna Graha Sekurindo bertajuk Kresna Flexima mencatatkan imbal hasil sebesar 23,76%. Disusul Pratama Berimbang milik PT Pratama Capital Asset Management sebesar 21,16%. Urutan ketiga ditempati oleh Pacific Balance Fund besutan PT Pacific Capital Investment, dengan imbal hasil sebesar 15,36%.

Dilihat dari fund fact sheet per November 2013, reksadana Pratama Berimbang yang berada di posisi kedua, menitikberatkan aset dasar pada saham sektor perbankan sebesar 27,47%. Sektor lain yang dijadikan pilihan yaitu saham sektor konsumsi sebesar 16,10% dan properti sebanyak 16,09%. Pratama juga membenamkan asetnya pada saham sektor migas sebesar 10,27%.

Selain menyebar aset dasar pada saham, Pratama juga memutar dana kelolaan pada instrumen surat utang sebesar 2,96%. Sementara 15,04% dialokasikan berupa kas dan pasar uang.

Adapun pemilihan saham Pratama Berimbang meliputi PT Bank Bukopin Tbk (BBKP), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Elnusa Tbk (ELSA),

PT Gudang Garam Tbk (GGRM), dan PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL). Per November 2013, total dana kelolaan Pratama Berimbang sebesar Rp 35,286 miliar.

Saham bisa positif

Sementara, pada jenis reksadana saham, Pratama Equity milik PT Pratama Capital Assets Management berada di urutan teratas dengan imbal hasil sebesar 23,77% ytd. Reksadana Pratama Saham yang juga milik Pratama Capital berada di tempat ketiga dengan mencatatkan return sebesar 17,04%.

Berdasarkan fund fact sheet Pratama Capital Assets Management per November 2013, reksadana Pratama Saham lebih banyak menempatkan dana kelolaan di sektor perbankan sebesar 26,77%. Produk ini juga menitikberatkan  aset dasar pada sektor konsumer sebesar 19,17% dan properti sebesar 19%. Selain itu, produk ini juga membenamkan aset dasar pada kas dan pasar uang sebesar 2,44%.

Beberapa pilihan emiten Pratama Saham, antara lain saham PT Astra International Tbk (ASII), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI),
PT Bank Mandiri Tbk (BMRI),
PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) dan
PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA)
Direktur PT Infovesta Utama, Parto Kawito bilang, meski mencatatkan return negatif, reksadana saham masih berpotensi meraih return positif di akhir tahun ini.       n

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×