Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks reksadana pasar uang masih memimpin kinerja indeks reksadana hingga akhir Mei 2018. Berdasarkan data Infovesta Utama, Senin (4/6) kinerja indeks reksadana pasar uang tercatat naik 1,58%. Sementara kinerja indeks reksadana lain masih tercatat negatif.
Di antara lima besar reksadana dengan kinerja terbaik, Reksadana Bahana Likuid Plus milik Bahana TCW Investment berhasil menempati urutan empat dengan kinerja reksadana tertinggi. Infovesta mencatat reksadana Bahan Likuid Plus sebesar 2,72% secara year to date hingga akhir Mei 2018.
Direktur Riset dan Kepala Investasi Alternatif Bahana TCW Investment Soni Wibowo mengatakan, strategi pengelolaan reksadana ini adalah dengan menaruh investasi pada instrumen pasar uang termasuk obligasi berdurasi kurang dari satu tahun.
Komposisi portofolio reksadana ini terdiri dari 60% tabungan deposito dan 40% obligasi dengan tenor kurang dari satu tahun.
Soni menilai, kenaikan suku bunga sebanyak dua kali di Mei 2018 berdampak positif pada kinerja reksadana pasar uang. "Demi menjaga kestabilan nilai tukar rupiah, BI terpaksa menaikkan suku bunga 50 basis poin dalam sebulan, tentunya diimbangi dengan makro policy yang lain seperti intervensi persuasi ke diler dan memperdalam pasar foreign exchange," kata Soni, Senin (4/6).
Kenaikan suku bunga tersebut menurut Soni berdampak positif ke reksadana pasar uang karena bank akan meningkatkan suku bunga deposito seiring dengan kenaikan suku bunga.
Soni memperkirakan target imbal hasil rekasdana pasar uang ini bisa mencapai 6% di akhir tahun. Target imbal hasil ini meningkat setelah BI naikkan suku bunga. "Adjustment return akan datang dari kenaikan suku bunga deposito," kata Soni.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News