kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Reksadana beraset obligasi dominasi dana kelolaan Bahana TCW


Rabu, 07 Maret 2018 / 20:46 WIB
Reksadana beraset obligasi dominasi dana kelolaan Bahana TCW
ILUSTRASI. Catatan Akhir Tahun 2017 Bahana TCW Investment Management


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bahana TCW Investment Management Indonesia menduduki peringkat ketiga manajer investasi (MI) dengan dana kelolaan terbesar di dalam negeri. Berdasarkan data Infovesta Utama per Januari 2018, perusahaan mencatatkan total dana kelolaan sebesar Rp 39,01 triliun.

Peringkat pertama dana kelolaan terbesar ditempati PT Mandiri Manajemen Investasi dengan total dana kelolaan sebesar Rp 46,02 triliun. Di posisi kedua ditempati PT Schroder Investment Management Indonesia dengan dana kelolaan menapai Rp 45,10 triliun.

Direktur Bahana TCW Investment Soni Wibowo mengatakan dari total dana kelolaan tersebut reksadana berkelas aset obligasi mendominasi total dana kelolaan Bahana dengan porsi 53%.

Sementara, reksadana pendapatan tetap open end menyumbang 25% terhadap total dana kelolaan. Reksadana pasar uang sebesar 20%, reksadana terproteksi 20%, index fund (ABFII) 8%, dan reksadana saham dan reksadana campuran sebesar 27%.

Soni mengatakan reksadana pendapatan tetap digemari investor karena investor di Indonesia masih menginginkan pendapatan yang bersifat tetap. "Dalam arti setiap periode investasi menghasilkan return," katanya, Rabu (7/3).

Ia melihat saat ini pasar Indonesia sedang menerima sentimen negatif dari rencana kenaikan suku bunga AS. Hal ini menyebabkan investor Indonesia jadi lebih gemar masuk ke reksadana di saat pasar tertekan. "Tepat sekali, investor di Indonesia dapat memanfaatkan situasi ini dengan masuk di reksadana pendapatan tetap, karena SUN sudah terkoreksi banyak," kata Soni.

Hingga akhir tahun ini, Soni menargetkan perolehan dana kelolaan mencapai Rp 55 triliun, atau naik sekitar Rp 16 triliun dari posisi kelolaan Januari 2018.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×