kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Reksadana Aberdeen Standard Indonesia Equity Fund dibubarkan, ini isi portofolionya


Kamis, 28 Januari 2021 / 18:29 WIB
Reksadana Aberdeen Standard Indonesia Equity Fund dibubarkan, ini isi portofolionya
ILUSTRASI. Aberdeen berencana melikuidasi atau membubarkan Reksadana Aberdeen Standard Indonesia Equity Fund,


Reporter: Khomarul Hidayat | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Aberdeen Standard Investments Indonesia berencana menutup kegiatan bisnis manajer investasi (MI) di Indonesia. Konsekuensinya, Aberdeen bakal membubarkan 10 produk reksadana hingga pertengahan 2021.

Aberdeen mengawalinya dengan rencana pembubaran Reksadana Aberdeen Standard Indonesia Equity Fund, sebagaimana diumumkan dalam iklan di Harian Kontan yang terbit Kamis (28/1).

Seperti namanya, Reksadana Aberdeen Standard Indonesia Equity Fund yang akan dibubarkan ini berjenis reksadana saham.

Baca Juga: Cabut dari Indonesia, Aberdeen akan membubarkan 10 produk reksadana

Mengutip fund fact sheet Reksadana Aberdeen Standard Indonesia Equity Fund di website Aberdeen Indonesia, reksadana ini mendapat pernyataan efektif dari OJK pada 14 Desember 2007 silam.

Per 31 Desember 2020, mayoritas atau 94,6% alokasi aset reksadana Aberdeen ini berada di saham. Sisanya 5,4% ada di pasar uang.

Nah, berikut 10 portofolio saham terbesar Reksadana Aberdeen Standard Indonesia Equity Fund:

  1. Bank Central Asia (BBCA) dengan alokasi 9,8% dari total alokasi aset.
  2. Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dengan porsi 9,4%.
  3. Telkom Indonesia (TLKM) dengan alokasi 8,4%.
  4. Bank Mandiri (BMRI) dengan alokasi 7,7%.
  5. Astra International (ASII) dengan alokasi 4,1%.
  6. Bank Negara Indonesia (BBNI) dengan alolasi 3,7%.
  7. United Tractors (UNTR) dengan porsi 3,5%.
  8. Pakuwon Jati (PWON) dengan alokasi 3,4%.
  9. Ciputra Development (CTRA) dengan alokasi 3,3%.
  10. Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) dengan alokasi 3,2%.

Selanjutnya: Aberdeen Standard Indonesia tutup bisnis di Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×