Reporter: Riska Rahman | Editor: Rizki Caturini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks harga saham gabungan (IHSG) berhasil menyentuh rekor baru di tahun 2018 ini. Namun, ternyata rekor ini juga diikuti beberapa saham lain lantaran ikut terdorong berkat kenaikan IHSG.
Berdasarkan catatan Kontan.co.id, BBCA sempat menyentuh level Rp 22.475 per saham saat IHSG menyentuh rekor baru di Senin (8/1) lalu. Begitu pula dengan saham HMSP yang menyentuh level Rp 4.860 dan GGRM yang ditutup di level tertingginya di angka Rp 84.800.
Namun, rekor harga saham BBCA dan HMSP tersebut segera dianulir lantaran BBCA kini menyentuh rekor baru di angka Rp 22.575 dan HMSP di angka Rp 4.910 pada penutupan perdagangan Selasa (9/1).
Meski harga ketiga saham ini sudah meningkat cukup banyak, Analis Paramitra Alfa Sekuritas William Siregar melihat ketiga saham ini masih punya kemungkinan untuk terus melanjutkan kenaikan harga di tahun 2018 ini.
Bagi saham BBCA, sentimen positif muncul dari harapan yang datang dari hasil survei Bank Indonesia (BI) Desember 2017 lalu. Dalam survei tersebut, disebutkan bahwa masyarakat Indonesia kini lebih memilih untuk menyimpan kelebihan pendapatannya ke dalam tabungan atau deposito. Mereka pun optimistis untuk membeli properti di tahun 2018 ini lantaran melihat kondisi perekonomian yang semakin membaik.
"Hal tersebut memberikan sentimen positif bagi industri perbankan sehingga bisa ikut membuat saham BBCA terus bergerak naik sepanjang tahun ini," ujar William kepada Kontan.co.id, Selasa (9/1).
Indeks keyakinan konsumen yang mencapai angka 126,4 di Desember lalu pun menunjukkan kepercayaan masyarakat akan perekonomian Indonesia. Di tambah lagi adanya perhelatan politik seperti Pilkada serentak dan persiapan Pemilu Presiden 2019 bisa ikut meningkatkan daya beli masyarakat. Kondisi tersebut bisa memberikan dampak positif bagi saham HMSP dan GGRM.
Kenaikan harga ketiga saham ini pun turut menjadikan valuasi saham mereka ikut meningkat. Meski begitu, William melihat rasio valuasi tersebut tak seharusnya jadi perhatian utama para investor.
"Mereka juga harus melihat bisnis ketiga emiten ini. Jika bisnisnya masih bagus, seharusnya urusan valuasi tak jadi masalah bagi para investor," terangnya.
Di sisi lain, ia melihat beberapa saham mungkin mengikuti jejak ketiga saham ini untuk mencapai rekor harga tertingginya. Beberapa saham seperti PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) dan PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) diperkirakan bisa terus bergerak naik karena sentimen positif yang mungkin muncul bagi sektor properti di tahun ini.
Perbaikan harga batubara pun ikut memberikan peluang bagi harga saham PT Indika Energy Tbk (INDY), PT Petrosea Tbk (PTRO), dan PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk untuk terus membaik di tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News