Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) berhasil mencatatkan kenaikan pendapatan 6,34% menjadi Rp 21,46 triliun di semester pertama 2022. Laba Unilever meningkat 12,83% menjadi Rp 3,43 triliun.
Analis Mirae Asset Sekuritas, Christine Natasya mengatakan, kenaikan pendapatan UNVR ditopang oleh kenaikan harga jual rata-rata 12,3% secara tahunan.
"Kenaikan ini diimbangi oleh penurunan volume penjualan sebesar 2,4% yoy," ungkap Christine dalam riset, Kamis (28/7). Sedangkan pertumbuhan laba bersih didorong dari pertumbuhan pendapatan dan penghematan yang dilakukan oleh Unilever.
Baca Juga: Begini Strategi Unilever (UNVR) Mengantisipasi Penurunan Daya Beli Akibat Inflasi
Walau pendapatan naik, margin laba kotor UNVR di kuartal kedua 2022 turun menjadi 48,2% dari kuartal pertama sebesar 48,7%. Dalam enam bulan pertama tahun ini, margin laba kotor UNVR turun menjadi 48,2% dari semester pertama tahun lalu 50,8%. Penurunan tersebut akibat kenaikan harga bahan baku.
Unilever telah mengupayakan penghematan biaya hingga 7% untuk menahan penurunan margin. Meski begitu, inflasi biaya material bersih sangat tinggi sehingga masih berdampak pada penurunan margin kotor UNVR.
"Kami mengestimasikan margin kotor UNVR sepanjang 2022 sebesar 48,3%," imbuh Christine.
Baca Juga: Laba Bersih Unilever Indonesia (UNVR) Tumbuh 12,61%
Namun demikian, UNVR memperkirakan prospek pertumbuhan di semester II tahun ini lebih rendah lantaran basis yang tinggi. Selain itu, Unilever juga akan selektif dalam meningkatkan harga untuk memantau dampaknya terhadap volume penjualan.
Oleh sebab itu Mirae Asset menurunkan rekomendasi saham UNVR menjadi hold dengan tetap mempertahankan target harga di Rp 4.650 per saham. Pada Kamis (28/7), harga saham UNVR melemah Rp 210 atau 4,45% ke Rp 4.510 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
