kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.528.000   2.000   0,13%
  • USD/IDR 16.140   100,00   0,62%
  • IDX 7.080   43,33   0,62%
  • KOMPAS100 1.058   7,20   0,69%
  • LQ45 827   1,51   0,18%
  • ISSI 216   1,79   0,84%
  • IDX30 423   0,27   0,06%
  • IDXHIDIV20 512   -2,14   -0,42%
  • IDX80 120   0,73   0,61%
  • IDXV30 126   0,70   0,56%
  • IDXQ30 142   -0,50   -0,35%

Begini Strategi Unilever (UNVR) Mengantisipasi Penurunan Daya Beli Akibat Inflasi


Selasa, 26 Juli 2022 / 20:54 WIB
Begini Strategi Unilever (UNVR) Mengantisipasi Penurunan Daya Beli Akibat Inflasi
ILUSTRASI. Unilever Indonesia (UNVR) telah mengantisipasi potensi kenaikan harga komoditas dan bahan baku di tengah inflasi global.


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Potensi inflasi memberi ancaman terhadap daya beli konsumen. Walau begitu, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) telah mengantisipasi potensi kenaikan harga komoditas dan bahan baku di tengah inflasi global.

Direktur UNVR Enny Hartati Sampurno mengakui, inflasi memberikan dampak bagi Unilever. Dia mengakui bahwa UNVR menghadapi tantangan kenaikan harga bahan baku, tecermin dari penurunan margin laba kotor sebesar 133 basis poin menjadi 47,7% pada kuartal kedua 2022 dan penurunan 259 basis poin sepanjang semester pertama 2022 ke level 48,2%.

Meski begitu, pihaknya masih mampu mencatatkan profitabilitas hingga paruh pertama pada 2022. "Semester I ini memang cost inflasi dari material itu sangat tinggi, tetapi profitabilitas Unilever Indonesia masih bisa kami jaga," ujar Enny, Selasa (26/7).

Baca Juga: Laba Bersih Unilever (UNVR) Meningkat 12,5% di Semester Pertama 2022

Dia menambahkan, hal itu ditunjang oleh beberapa hal, mulai dari peningkatan harga untuk menjaga gap dengan harga bahan baku hingga program cost saving.

Pada semester pertama 2022, UNVR melakukan cost saving cukup signifikan hingga 7% dari total pengeluaran. Sehingga dampak inflasi masih dapat dimitigasi dan Unilever berhasil membukukan laba.

Presiden Direktur UNVR Ira Noviarti menambahkan, pihaknya masih harus bersiap diri untuk paruh kedua tahun ini yang tak kalah menantang. Unilever akan mengamati situasi makro ekonomi, sembari masih mengimplementasikan cost saving yang terbukti berhasil untuk efisiensi kinerja emiten barang konsumsi ini.

Baca Juga: Intip Rekomendasi Saham Saat IHSG Reli Menanti Keputusan Bunga BI

"Kuncinya adalah wait and see, bagaimana impact high inflation ini ke consumers' purchasing power. Namun yang akan dilakukan oleh Unilever tetap sama, nomor satu adalah cost saving program,” kata dia.

Selain itu, Unilever juga akan memaksimalkan produk kemasan sachet yang menawarkan harga lebih murah. Sehingga apabila terjadi penurunan daya beli, konsumen masih akan tetap menggunakan produk Unilever.

Sampai semester pertama, UNVR berhasil mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp 21,46 triliun, naik 6,39% ketimbang periode yang sama tahun lalu. Emiten ritel ini juga berhasil mencatatkan pertumbuhan laba sebesar 12,5% secara year on year (yoy) menjadi Rp 3,42 triliun.

Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham Sektor Konsumsi

Dari pergerakan harga saham, UNVR ditutup tidak bergerak di Rp 4.930. Sejak awal tahun harga saham UNVR telah naik 19,95%.

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana melihat secara teknikal harga saham UNVR saat ini masih cenderung sideways dengan volume yang tidak terlalu besar. Hal ini juga didukung oleh pergerakan MACD yang masih sideways, namun dapat cermati stochastic yang menukik menuju area oversold.

"Downtrend dari UNVR akan terkonfirmasi bila break support," ujar Herditya. Dia merekomendasikan hold UNVR dengan support Rp 4.700 dan resistance pada level Rp 5.100.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×