kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Rekomendasi Saham JPFA, MAIN, CPIN yang Mendapat Angin dari Penurunan Biaya Pakan


Senin, 14 Oktober 2024 / 07:28 WIB
Rekomendasi Saham JPFA, MAIN, CPIN yang Mendapat Angin dari Penurunan Biaya Pakan
ILUSTRASI. Emiten sektor poultry tampaknya bakal mendapat berkah sepanjang sisa tahun 2024.


Reporter: Nova Betriani Sinambela | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Harga ayam yang naik dan biaya pakan yang turun mendatangkan sentimen positif bagi emiten sektor poultry.

Analis menilai faktor tersebut dapat menjadi katalis yang mendukung profitabilitas dan kinerja emiten poultry.

Lantas, bagaimana rekomendasi saham dan target harga emitensektor poultry ini? Simak berikut ulasannya :

1. PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA)

Research Analyst MNC Sekuritas, Raka Junico mengatakan harga pakan yang lebih rendah tentu saja akan berdampak positif terhadap profitabilitas JPFA, terutama pada feed margin. Adapun saat ini harga jagung berada di kisaran Rp 4.500-5.000/kg. Harga ini jauh lebih rendah dibandingkan Februari 2024 yang berada di atas Rp 6.000/kg.

"Selain itu, potensi peningkatan demand menjelang musim perayaan di kuartal keempat dapat menjadi penopang (buffer) bagi harga broiler dan DOC (day-old chicks)," kata Raka kepada KONTAN, Jumat 11/10).

Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham CPIN, JPFA dan MAIN di Tengah Fenomena La Nina

Dengan demikian Raka memproyeksikan top-line JPFA dapat tumbuh 11% secara tahunan menjadi Rp 57 triliun, sementara bottom line ada di Rp 2,5 triliun.

Rekomendasi : Buy

Target Harga : Rp 2.080 per saham

 

2. PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN)

Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Abdul Azis Setyo Wibowo menilai pendapatan terbesar emiten ini berasal dari pakan ternak. Sementara pakan ternak bergantung kepada bahan baku seperti jagung.

"Dengan harga jagung yang saat ini sedang  turun, sehingga sentimen ini menjadi keuntungan bagi MAIN," kata Azis kepada KONTAN, Jumat (11/10).

Selain itu Azis menyoroti kondisi oversupply yang sedang dihadapi sektor perunggasan karena kebijakan pemerintah melalui program culling, serta peningkatan konsumsi melalui program makan siang.

Hal itu dapat memengaruhi harga ayam, yang kemudian menjadi prospek positif dan memperbaiki kinerja emiten perunggasan seperti MAIN.

Rekomendasi : Trading buy

Target harga : Rp 830 per saham

 

3. PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN

Analis BRI Danareksa Victor Stefano dan Wilastita Muthia Sofi mengatakan, emiten ini mendapat kontribusi negatif dari bisnis makanan olahannya.

"Tetapi CPIN masih memiliki peluang untuk meningkatkan margin pakannya, mengiingat tingginya biaya dasar pada kuartal pertama 2024 karena penggunaan gandum pakan yang lebih rendah," jelas Victor dan Wilastita dalam riset tertanggal 8 Oktober 2024.

Baca Juga: Begini Rekomendasi Saham Emiten Poultry di Tengah Tren Penurunan Suku Bunga

Victor dan Wilastita juga memproyeksikan pertumbuhan laba yang kuat sebesar 76-15% pada tahun 2024/2025. Selain itu, CPIN memiliki posisi dana lokal dan asing yang ringan serta valuasi yang murah, berada di bawah -1 standar deviasi (SD).

Namun, risiko yang perlu diperhatikan adalah volatilitas laba serta potensi pelemahan daya beli yang dapat memengaruhi kinerja emiten ini.

Rekomendasi : Buy

Target harga : Rp 6.400 per saham

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×