kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.495.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.585   85,00   0,54%
  • IDX 7.521   40,52   0,54%
  • KOMPAS100 1.169   8,10   0,70%
  • LQ45 933   4,48   0,48%
  • ISSI 227   2,02   0,90%
  • IDX30 480   1,12   0,23%
  • IDXHIDIV20 578   0,90   0,16%
  • IDX80 133   1,02   0,77%
  • IDXV30 142   1,62   1,15%
  • IDXQ30 161   0,16   0,10%

Biaya Pakan Turun, Tengok Rekomendasi Saham JPFA, MAIN dan CPIN


Minggu, 13 Oktober 2024 / 16:14 WIB
Biaya Pakan Turun, Tengok Rekomendasi Saham JPFA, MAIN dan CPIN
ILUSTRASI. Emiten sektor poultry tampaknya bakal mendapat berkah sepanjang sisa tahun 2024. Pasalnya harga ayam diprediksi rebound pada kuartal IV 2024, serta biaya pakan mengalami penurunan.


Reporter: Nova Betriani Sinambela | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Emiten sektor poultry tampaknya bakal mendapat berkah sepanjang sisa tahun 2024. Pasalnya harga ayam diprediksi rebound pada kuartal IV 2024, serta biaya pakan mengalami penurunan.

Analis menilai faktor tersebut dapat menjadi katalis yang mendukung profitabilitas dan kinerja emiten poultry.

Lantas, bagaimana rekomendasi saham dan target harga emitensektor poultry ini? Simak berikut ulasannya :

1. PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA)

Research Analyst MNC Sekuritas, Raka Junico mengatakan harga pakan yang lebih rendah tentu saja akan berdampak positif terhadap profitabilitas JPFA, terutama pada feed margin. Adapun saat ini harga jagung berada di kisaran Rp 4.500-5.000/kg. Harga ini jauh lebih rendah dibandingkan Februari 2024 yang berada di atas Rp 6.000/kg.

"Selain itu, potensi peningkatan demand menjelang musim perayaan di kuartal keempat dapat menjadi penopang (buffer) bagi harga broiler dan DOC (day-old chicks)," kata Raka kepada KONTAN, Jumat 11/10).

Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham CPIN, JPFA dan MAIN di Tengah Fenomena La Nina

Dengan demikian Raka memproyeksikan top-line JPFA dapat tumbuh 11% secara tahunan menjadi Rp 57 triliun, sementara bottom line ada di Rp 2,5 triliun.

Rekomendasi : Buy

Target Harga : Rp 2.080 per saham

 

2. PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN)

Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Abdul Azis Setyo Wibowo menilai pendapatan terbesar emiten ini berasal dari pakan ternak. Sementara pakan ternak bergantung kepada bahan baku seperti jagung.

"Dengan harga jagung yang saat ini sedang  turun, sehingga sentimen ini menjadi keuntungan bagi MAIN," kata Azis kepada KONTAN, Jumat (11/10).

Selain itu Azis menyoroti kondisi oversupply yang sedang dihadapi sektor perunggasan karena kebijakan pemerintah melalui program culling, serta peningkatan konsumsi melalui program makan siang.

Hal itu dapat memengaruhi harga ayam, yang kemudian menjadi prospek positif dan memperbaiki kinerja emiten perunggasan seperti MAIN.

Rekomendasi : Trading buy

Target harga : Rp 830 per saham

 

3. PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN

Analis BRI Danareksa Victor Stefano dan Wilastita Muthia Sofi mengatakan, emiten ini mendapat kontribusi negatif dari bisnis makanan olahannya.

"Tetapi CPIN masih memiliki peluang untuk meningkatkan margin pakannya, mengiingat tingginya biaya dasar pada kuartal pertama 2024 karena penggunaan gandum pakan yang lebih rendah," jelas Victor dan Wilastita dalam riset tertanggal 8 Oktober 2024.

Baca Juga: Begini Rekomendasi Saham Emiten Poultry di Tengah Tren Penurunan Suku Bunga

Victor dan Wilastita juga memproyeksikan pertumbuhan laba yang kuat sebesar 76-15% pada tahun 2024/2025. Selain itu, CPIN memiliki posisi dana lokal dan asing yang ringan serta valuasi yang murah, berada di bawah -1 standar deviasi (SD).

Namun, risiko yang perlu diperhatikan adalah volatilitas laba serta potensi pelemahan daya beli yang dapat memengaruhi kinerja emiten ini.

Rekomendasi : Buy

Target harga : Rp 6.400 per saham

 

Selanjutnya: Sesuaikan Regulasi Pengguna dan Harga Gas, Kementerian ESDM Terbitkan Kepmen Baru

Menarik Dibaca: Simak Promo Danamon x Ace Hardware, Cashback Rp 30.000

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES)

[X]
×