kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.325.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rekomendasi Saham Emiten Properti di Tahun 2024: BSDE, SMRA, CTRA, PWON


Minggu, 31 Maret 2024 / 20:51 WIB
Rekomendasi Saham Emiten Properti di Tahun 2024: BSDE, SMRA, CTRA, PWON
ILUSTRASI. Karyawan berjalan dekat papan digital pergerakan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (27/3/2024). Rekomendasi Saham Emiten Properti di Tahun 2024: BSDE, SMRA, CTRA, PWON.


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Terdapat 2 faktor utama yang akan mendukung emiten sektor properti di tahun 2024. Pertama, potensi pemangkasan suku bunga acuan. Kedua, adanya insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) yang bisa menggairahkan minat masyarakat beli rumah.

Berikut rekomendasi saham-saham emiten sektor properti dari beberapa analis. Simak ulasannya.

1.     PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE)

Proyeksi laba BSDE untuk tahun 2025 – 2026 diperkirakan turun dari perkiraan awal sebesar 7% dan 8% menjadi Rp 3,18 triliun dan Rp 3,42 triliun. Namun laba tahunan diharapkan masih bertumbuh dari Rp 1,95 triliun di tahun 2023 dan Rp 2,63 triliun untuk proyeksi tahun 2024.

Hal itu karena memperhitungkan proyeksi marketing sales dan margin yang lebih rendah. Proyeksi marketing sales BSDE diperkirakan turun menjadi Rp 9,8 triliun dan Rp10,1 triliun untuk tahun 2025-2026 dari perkiraan awal, seiring dengan meningkatnya persaingan di kawasan BSD.

Sementara, proyeksi margin kotor yang lebih rendah akan menyebabkan lebih rendahnya margin penjualan tanah Joint Venture (JV)

Meskipun demikian, BSDE tetap disukai karena perusahaan ini memiliki lahan seluas 4.533ha, 2.200ha di antaranya terletak di BSD dan memiliki harga premium dibandingkan wilayah lain di Jabodetabek.

Rekomendasi : Buy

Target Harga : Rp1.355

Niko Pandowo, Sucor Sekuritas dalam riset 18 Maret 2024

2.     PT Summarecon Agung Tbk (SMRA)

SMRA menargetkan marketing sales sebesar Rp5 triliun yang diharapkan lebih tinggi 10,7% dibandingkan realisasi tahun 2023 sebesar Rp4.52 triliun. Ciptadana Sekuritas mempertahankan peringkat Beli untuk SMRA, namun dengan target harga lebih rendah.

Proyeksi pendapatan SMRA untuk tahun 2024 dan 2025 diperkirakan bertumbuh masing-masing menjadi Rp7,56 triliun dan Rp7,82 triliun karena pendapatan sewa yang lebih tinggi. Namun, laba bersih diperkirakan turun dari perkiraan awal menjadi Rp788 miliar dan Rp822 miliar karena biaya yang lebih tinggi.

Di sepanjang tahun 2023, SMRA mencatatkan pendapatan sebesar Rp 6,59 triliun dengan raihan laba bersih sebesar Rp 766 milliar. Pendapatan dan laba bersih SMRA secara tahunan bertumbuh sebesar 16,4%YoY dan 22,5%YoY di tahun lalu.

Rekomendasi : Buy

Target harga : Rp 820

Yasmin Soulisa, Ciptadana Sekuritas Asia dalam riset 20 Maret 2024

Baca Juga: Emiten Grup Barito Bukukan Kinerja Beragam Sepanjang 2023, Simak Rekomendasi Sahamnya

3.     PT Ciputra Development Tbk (CTRA)

Trimegah Sekuritas memproyeksi pendapatan CTRA tahun 2024-2025 menjadi sebesar Rp 10,1 triliun dan Rp10,9 triliun. Sehingga diperkirakan mendorong laba bersihnya menjadi Rp2 triliun dan Rp2.1 triliun dengan potensi raihan marketing sales yang besar.

Panggilan Beli dipertahankan untuk CTRA dan target harga sahamya dinaikkan karena  didukung oleh prospek pra-penjualan yang kuat, pertumbuhan pendapatan yang kuat, dan posisi kas bersih. Sementara, risiko negatif dari rekomendasi CTRA ialah pencapaian prapenjualan yang lebih rendah dari perkiraan dan Bank Indonesia (BI) meningkatkan suku bunga BI7DRR.

Rekomendasi : Buy

Target harga : Rp 1.615

Kharel Devin Fielim, Trimegah Sekuritas dalam riset 27 Februari 2024

 

Baca Juga: Indocement (INTP) Petik Hasil Ekspansi, Simak Rekomendasi Sahamnya

4.     PT Pakuwon Jati Tbk (PWON)

CGS CIMB Sekuritas mempertahankan proyeksi marketing sales alias prapenjualan PWON pada tahun 2024 bertumbuh 8%YoY menjadi sebesar Rp1.44 triliun. Investor dapat mengoleksi PWON karena mengingat valuasi yang cukup murah, prospek pertumbuhan laba bersih dan penurunan suku bunga global.

Penurunan tingkat suku bunga global yang lebih cepat dari ekspetasi, peluncuran Pakuwon  Mall Bekasi yang lebih awal dari perkiraan, dan penambahan pendapatan berulang (recurring income) menjadi katalis pemeringkatan bagi PWON. Namun patut diwaspadai risiko tertundanya proyek Pakuwon Mall Bekasi, serta tingkat okupansi ritel dan mal yang lebih rendah dari perkiraan.

Rekomendasi : Add

Target Harga : Rp530

Baruna Arkasatyo, CGS CIMB Sekuritas dalam riset 16 Januari 2024

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×