Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan harga rumah tapak di pasar primer pada kuartal IV-2023, melandai bila dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.
Hasil Survei Harga Properti Residensial Bank Indonesia (BI) menunjukkan, Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) kuartal IV-2023 tumbuh 1,74% secara tahunan (year on year/YoY), lebih rendah dari pertumbuhan kuartal III-2023 yang sebesar 1,96% YoY.
Hasil survei yang terbit Senin (19/2) itu mengungkapkan, perlambatan pertumbuhan harga rumah tapak tertahan oleh perlambatan kenaikan harga rumah tipe menengah.
Adapun rumah tipe tersebut tercatat tumbuh 1,87% YoY pada akhir tahun 2023, atau melandai dari pertumbuhan 2,44% YoY pada kuartal III-2023. Sementara, pertumbuhan harga rumah tipe besar tercatat sebesar 1,58% YoY, atau melandai dari pertumbuhan pada kuartal sebelumnya yang sebesar 1,70% YoY.
Baca Juga: SSSG Ace Hardware (ACES) Naik 5,6% pada Januari, Intip Rekomendasi Sahamnya
Di sisi lain, Penjualan properti residensial di pasar primer pada kuartal IV 2023 juga naik 3,27% YoY. Angka ini membaik dari kuartal III 2023 yang -6,59% YoY.
Direktur properti PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) Hermawan Wijaya mengatakan, hasil survei tersebut sejalan dengan penjualan produk hunian milik BSDE, termasuk di kuartal IV 2023.
Asal tahu saja, BSDE membukukan pendapatan prapenjualan alias marketing sales sebesar Rp 9,5 triliun pada tahun 2023. Pencapaian ini melebihi target yang ditetapkan BSDE di tahun 2023, yaitu Rp 8,8 triliun.
Pencapaian tersebut ditopang oleh penjualan segmen residensial yang mencatatkan marketing sales sebesar Rp 5,01 triliun atau 53% dari total prapenjuaan sepanjang 2023. BSDE juga masih mengunggulkan produk hunian disertai dengan pendapatan berulang di tahun 2024.
Menurut Hermawan, target pencapaian dari pendapatan berulang ada di kisaran 20%-25% dari porsi total pendapatan BSDE secara keseluruhan. Sisanya, yaitu sekitar 75%-80%, berasal dari penjualan aset hunian.
“Target ini kami tetapkan hingga lima tahun ke depan,” ujarnya kepada Kontan, Rabu (21/2).
Direktur PT Ciputra Development Tbk (CTRA) Harun Hajadi mengatakan, Perseroan memang mencatatkan kenaikan penjualan aset hunian di kuartal IV 2023. Penjualan hunian CTRA di kuarta IV 2023 naik sekitar 20% dari kuartal III 2023.
“Kuartal IV 2023 memang ada kenaikan, ini disebabkan oleh insentif PPN Ditanggung Pemerintah (PPN DTP),” ujarnya kepada Kontan Rabu (21/2).
Baca Juga: Berprospek Cerah Usai Pemilu, Begini Rekomendasi Saham Emiten Transportasi
Sebagai gambaran, marketing sales CTRA sepanjang tahun 2023 senilai Rp 10,2 triliun. Angka ini adalah capaian tertinggi sepanjang masa sekaligus berhasil melampaui target yang dibidik perseroan sebelumnya yang berada pada nilai Rp 9,8 triliun.
Jika dihitung, marketing sales CTRA tahun 2023 meningkat sebesar 24% secara tahunan dan mencapai 105% dari target. Harun menuturkan, CTRA sendiri masih berfokus mengembangkan produk hunian di tahun 2024.
“CTRA memang komposisi huniannya dominan, sekitar 80% dari total aset. Kami juga ada beberapa proyek baru di 2024, tetapi masih confidential,” tuturnya.
Head of Investment Reswara Gian Investa Kiswoyo Adi Joe mengatakan, kinerja emiten properti tengah menunjukkan perbaikan kinerja setelah membaiknya kondisi perekonomian Indonesia pasca Pandemi Covid-19.
“Suku bunga mulai ditahan dan ekonomi sudah mulai tumbuh lagi. Prospeknya pun masih akan cerah di sepanjang tahun 2024 ini,” ujarnya kepada Kontan, Rabu (21/2).