kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.591.000   6.000   0,38%
  • USD/IDR 16.340   25,00   0,15%
  • IDX 7.182   11,08   0,15%
  • KOMPAS100 1.058   -1,55   -0,15%
  • LQ45 834   0,83   0,10%
  • ISSI 213   -0,32   -0,15%
  • IDX30 430   0,42   0,10%
  • IDXHIDIV20 513   2,60   0,51%
  • IDX80 121   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 123   -0,29   -0,24%
  • IDXQ30 141   0,25   0,18%

Rekomendasi Jual Untuk Prospek Gudang Garam (GGRM) yang Masih Suram


Selasa, 21 Januari 2025 / 20:29 WIB
Rekomendasi Jual Untuk Prospek Gudang Garam (GGRM) yang Masih Suram
ILUSTRASI. Saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM) masih mendapatkan peringkat atau rekomendasi jual alias sell di tengah berbagai tantangan bisnis.


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM) masih mendapatkan peringkat atau rekomendasi jual alias sell. Kinerja yang terus merosot menjadi salah satu pemberat saham rokok ini.

Maybank Sekuritas yang menyematkan rating sell untuk GGRM dengan target harga Rp 8.000 per saham. Cipdatana Sekuritas Asia yang juga menyematkan rating sell GGRM dengan target harga Rp 12.700 per saham. Bahkan, JP Morgan juga mengumumkan berhenti untuk cover sektor rokok di Indonesia, termasuk GGRM dengan rekomendasi terakhir overweight dan target harga Rp 12.600 per saham.

Analis Maybank Sekuritas Willy Goutama memaparkan, GGRM menghadapi tantangan lintasan pertumbuhan pendapatan yang lebih rendah akibat daya beli. Selain itu meningkatnya persaingan bisnis dari produsen rokok, khususnya yang lebih kecil karena diuntungkan oleh cukai yang lebih rendah.

Willy mengamati bahwa GGRM sebetulnya terus berupaya melakukan inovasi berkelanjutan untuk mencapai tingkat efisiensi yang lebih tinggi. Kemudian juga memberikan pengalaman terbaik untuk konsumennya melalui bahan baku yang berkualitas.

Baca Juga: Cukai Rokok Batal Naik, Angin Segar Bagi Emiten Rokok Indonesia

Hanya saja, GGRM tidak memiliki rencana mengembangkan bisnisnya ke produk bebas asap rokok seperti yang dilakukan pesaingnya. Contohnya, HMSP dengan produk IQOS-nya dan Bentoel dengan produk Velo.

"Kami percaya bahwa ada kebutuhan mendesak bagi GGRM untuk menyediakan produk bebas asap rokok bagi konsumen yang ingin berhenti merokok," ungkap Willy dalam riset, Rabu (4/12).

Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia, Abdul Azis Setyo Wibowo berpandangan bahwa kinerja pendapatan dan laba bersih yang menurun menjadi penyebab penurunan rating dan harga saham GGRM. Selain itu, masuknya GGRM ke infrastruktur dinilai belum memberikan dampak positif yang signifikan seiring kinerja per September 2024 masih menunjukkan penurunan.

Aziz juga masih memandang negatif prospek GGRM. "Lemahnya daya beli masyarakat membuat masyarakat beralih ke rokok murah, ditambah harga rokok yang mahal karena kenaikan cukai," ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (21/1).

Baca Juga: Cermati Prospek Emiten Rokok di Tengah Kinerja Anjlok dan Sentimen Cukai

Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta menyebutkan kinerja GGRM yang underwhelm dalam beberapa tahun terakhir akibat dinamika penerapan cukai yang konsisten dari pemerintah. Alhasil, GGRM dinilai belum memiliki katalis positif yang signifikan yang dapat mendorong kinerjanya.

Di sisi lain, Nafan melihat masih ada peluang untuk GGRM jika mengacu data retail sales index yang masih berada di atas 200 dan data keyakinan konsumen yang berada di atas 100, serta absennya peningkatan cukai rokok di 2025. "Apalagi Bank Indonesia juga telah memangkas BI Rate sehingga berpotensi mereduksi biaya dari GGRM," sebutnya.

Karenanya, Nafan masih merekomendasikan hold GGRM dengan target harga Rp 11.600 per saham.

Baca Juga: Penurunan Laba Emiten Rokok Berlanjut, Kebijakan Cukai Dinilai Efektif Tekan Produksi

Adapun Maybank Sekuritas Indonesia memproyeksikan estimasi pendapatan GGRM di 2025 sebesar Rp 88,4 triliun atau turun dari estimasi pendapatan 2024 sebesar Rp 98,99 triliun. Adapun laba bersih inti diestimasikan sebesar Rp 1,4 triliun di 2025 dari estimasi tahun 2024 sebesar Rp 1,18 triliun.

Di sisi lain, Willy juga menilai GGRM dapat mengerek peningkatan skor ESG-nya untuk mendorong sahamnya. Penilaiannya, skor ESG GGRM berada di level rendah yakni 13 dibandingkan rata-rata perusahaan sejenis di level 50.

Menurutnya, upaya yang dapat dilakukan dengan mulai dengan memetakan rencana untuk mencapai nol karbon bersih pada 2050, sesuai dengan Perjanjian Paris dan dengan meningkatkan penggunaan energi terbarukan di tahun-tahun mendatang. "Kami percaya dengan target yang jelas untuk program ESG dan transparansi yang lebih baik, GGRM akan dapat meningkatkan skor ESG Maybank dari level rendah saat ini yaitu 13," imbuhnya.

Selanjutnya: Investor Berharap Penurunan BI Rate Dongkrak Kinerja Keuangan Bank di 2025

Menarik Dibaca: Meningkatkan Kebahagiaan Suami dengan Tindakan Kecil, Ini Tips dari Moncer Coffee

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×