kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.159   41,00   0,25%
  • IDX 7.071   87,46   1,25%
  • KOMPAS100 1.057   17,05   1,64%
  • LQ45 831   14,47   1,77%
  • ISSI 214   1,62   0,76%
  • IDX30 424   7,96   1,91%
  • IDXHIDIV20 511   8,82   1,76%
  • IDX80 121   1,93   1,63%
  • IDXV30 125   0,91   0,73%
  • IDXQ30 141   2,27   1,63%

Intip Rekomendasi Saham Gudang Garam (GGRM) Usai Cetak Kinerja Lesu


Kamis, 31 Oktober 2024 / 08:39 WIB
Intip Rekomendasi Saham Gudang Garam (GGRM) Usai Cetak Kinerja Lesu
ILUSTRASI. Para analis memberikan rekomendasi saham Gudang Garam (GGRM) setelah cetak kinerja kuartal III-2024 lesu


Reporter: Rashif Usman | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) membukukan kinerja keuangan yang kurang menggembirakan, dari segi laba maupun pendapatan hingga kuartal III-2024.

Melansir laporan keuangannya di keterbukaan informasi BEI pada hari ini (30/10), laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk GGRM hanya Rp 992,203 miliar per kuartal III-2024. Realisasi tersebut anjlok 77,7% dari posisi yang sama tahun lalu sebesar Rp 4,45 triliun.

Dengan begitu laba per saham GGRM Rp 516 hingga 30 September 2024. Turun dari periode sama tahun sebelumnya dengan laba per saham Rp 2.317.

Pendapatan GGRM juga mengalami penurunan 9,6% dari Rp 81,74 triliun di kuartal III-2024 menjadi Rp 73,89 triliun di periode sembilan bulan pertama tahun 2024. Biaya pokok pendapatan mencapai Rp 66,57 triliun, dari sebelumnya Rp 70,33 triliun.

Founder Stocknow.id Hendra Wardana melihat kinerja keuangan yang kurang memuaskan dari GGRM mencerminkan tekanan berat yang dihadapi perusahaan dalam mempertahankan profitabilitas di tengah meningkatnya biaya operasional dan tantangan pasar yang ketat.

Baca Juga: Laba Gudang Garam (GGRM) GGRM Anjlok 77,7% Hingga Kuartal III-2024

Dirinya juga menerangkan faktor penyebab penurunan pendapatan ini adalah melemahnya permintaan domestik dan ekspor serta kenaikan beban produksi, termasuk harga bahan baku.

Secara rinci, pendapatan dari penjualan ekspor turun menjadi Rp 1,11 triliun dan penjualan lokal juga tergerus menjadi Rp 72,78 triliun. Ketatnya regulasi cukai rokok di Indonesia, bersama meningkatnya persaingan dalam industri tembakau turut menambah tekanan pada pendapatan GGRM.

"Prospek kinerja GGRM ke depan masih terlihat penuh tantangan, terutama jika melihat tren penurunan aset dan kas perusahaan," kata Hendra kepada Kontan, Rabu (30/10).

Total aset GGRM berkurang dari Rp 92,45 triliun pada akhir 2023 menjadi Rp 85,54 triliun per September 2024, sementara saldo kas turun dari Rp 3,56 triliun menjadi Rp 3,11 triliun. 

Meski ekuitas meningkat, menurut Hendra ini belum cukup untuk mengimbangi penurunan profitabilitas secara keseluruhan. Dalam kondisi pasar yang penuh tekanan seperti saat ini, GGRM kemungkinan akan tetap menghadapi tantangan dalam mempertahankan pangsa pasar dan profitabilitas.

Dari sisi rekomendasi saham, GGRM saat ini disarankan untuk sell dengan target harga penurunan hingga level Rp 13.000. Dengan tekanan pada laba dan pendapatan, serta kondisi pasar yang kurang mendukung, potensi kenaikan GGRM terlihat terbatas. 

 

"Investor disarankan untuk mempertimbangkan kembali portofolio mereka terkait saham ini, terutama mengingat tantangan jangka pendek yang masih membayangi prospek bisnis GGRM di tengah regulasi yang ketat dan ketidakpastian permintaan pasar," tutupnya.

Pada penutupan perdagangan Rabu (30/10), harga saham GGRM ditutup melemah 4,2% menjadi Rp 14.250 per saham. Adapun secara year to date (ytd), saham GGRM telah melemah 29,89%.

Selanjutnya: Bursa Australia Turun Kamis (31/10), Saham MinRes Melonjak 16%

Menarik Dibaca: Harga Emas Antam Naik Rp 7.000 Hari Ini 31 Oktober 2024

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×