Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah perusahaan terbuka yang berstatus Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah merilis laporan keuangan periode sembilan bulan pertama 2022. Hasilnya, emiten perbankan dan emiten berbasis pertambangan mencetak kinerja mentereng.
Sebut saja perbankan big caps seperti PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang mencetak pertumbuhan laba bersih dua digit. Bank lapis kedua seperti PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) juga kompak mencetak pertumbuhan laba bersih hingga double digit.
Kinerja moncer juga dicetak oleh emiten BUMN yang bergerak di bidang tambang. PT Bukit Asam Tbk (PTBA) misalnya, membukukan laba bersih Rp 10 triliun hingga kuartal ketiga 2022, naik 110% dibanding periode yang sama di tahun lalu yang senilai Rp 4,8 triliun.
Baca Juga: Waskita Karya (WSKT) Optimistis Target Kontrak Baru Tercapai, Ini Alasannya
Terkini, ada PT Timah Tbk (TINS) yang berhasil mencetak laba bersih senilai Rp 1,14 triliun per kuartal ketiga 2022. Jumlah tersebut melesat 87,28% dari realisasi laba bersih TINS di periode yang sama tahun lalu yang hanya Rp 611,89 miliar.
Kinerja emiten berbasis minyak dan gas seperti PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) dan PT Elnusa Tbk (ELSA) juga mencetak kinerja positif. PGAS mencatatkan laba bersih senilai US$ 310,5 juta atau setara dengan Rp 4,54 triliun, naik 8,6% secara tahunan, sementara ELSA mencetak laba bersih hingga Rp 291 miliar atau tumbuh 674% secara tahunan.
Di satu sisi, kinerja emiten BUMN karya masih tersendat. Sejumlah emiten BUMN karya mencatat penurunan laba bersih bahkan kerugian. PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) misalnya, mencetak rugi bersih sebesar Rp 27,96 miliar per kuartal ketiga 2022. Padahal, di periode yang sama tahun lalu, WIKA masih membukukan laba bersih Rp 104,93 miliar.
Sementara itu, PT PP Tbk (PTPP) mencetak kinerja konservatif. PTPP mencatatkan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 141,02 miliar, naik 8,96% dari Rp 129,41 miliar pada periode sama tahun lalu.
Baca Juga: Kembangkan Data Center, Simak Rekomendasi Saham Telkom (TLKM)
Kinerja cukup memuaskan dicetak oleh PT Adhi Karya Tbk (ADHI), dimana per September 2022 ADHI mencetak laba bersih Rp 21,0 miliar atau naik sebesar 24% yoy.
PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) juga mencatatkan penurunan laba bersih. Per kuartal ketiga 2022, laba bersih TLKM menciut 12,14% secara tahunan menjadi Rp 16,48 triliun. Sebagai perbandingan, pada September 2021, laba bersih emiten telekomunikasi ini mencapai Rp 18,87 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News