kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rayakan HUT Ke-45, SRO Catatkan Kinerja Positif di Tengah Dinamika Perekonomian Dunia


Kamis, 11 Agustus 2022 / 13:41 WIB
Rayakan HUT Ke-45, SRO Catatkan Kinerja Positif di Tengah Dinamika Perekonomian Dunia
ILUSTRASI. BEI berhasil menorehkan 38 pencatatan efek saham, 6 obligasi baru, dan 1 ETF baru sepanjang tahun 2022.


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Memperingati HUT ke-45 Pasar Modal Indonesia, self regulatory organization (SRO) yang terdiri dari PT Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), mencatatkan berbagai kinerja positif di tengah dinamika perekonomian dunia.

Direktur Utama BEI Iman Rachman mengungkapkan, sampai dengan 8 Agustus 2022 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) meningkat sebesar 7,68% pada level 7.086,85 dibandingkan dengan akhir tahun 2021. Aktivitas perdagangan di bursa terlihat cukup baik yang tercermin dari rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) hingga awal Agustus telah mencapai Rp 15,4 triliun dan rata-rata volume transaksi per hari telah mencapai 23,4 miliar saham. 

“Dari sisi pencatatan efek sampai dengan 8 Agustus 2022, BEI berhasil menorehkan 38 pencatatan efek saham, 6 obligasi baru, dan 1 Exchange-Traded Fund (ETF) baru sepanjang tahun 2022. Jika dilihat dari performa sisi supply sampai dengan akhir Juni 2022, BEI mencatatkan pertumbuhan jumlah Perusahaan Tercatat tertinggi dalam 5 tahun terakhir di antara bursa- bursa ASEAN lainnya,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (11/8).

Baca Juga: Aplikasi Trading Stockbit dan Ajaib Sekuritas Sempat Eror, Begini Respons BEI

Selain itu, lanjut Iman, selama paruh pertama tahun 2022, BEI telah meluncurkan Notasi Khusus baru “N” untuk penanda perusahaan dengan multiple voting shares pada 31 Januari 2022 dan penutupan Kode Domisili yang efektif pada 27 Juni 2022, serta telah menerbitkan Peraturan Bursa terkait Produk Waran Terstruktur pada 11 April 2022.

Di sisi lain, Direktur Utama KPEI Iding Pardi mengungkapkan, hingga akhir Juli 2022, tercatat rata-rata efisiensi penyelesaian dari mekanisme kliring secara netting untuk nilai transaksi Bursa sebesar 57,14%. Sementara efisiensi dari sisi volume transaksi bursa mencapai 62,06%. 

“Sedangkan nilai transaksi PME sampai dengan Juli 2022 sebesar Rp 52,72 miliar, dengan volume 12,88 juta lembar saham. Adapun untuk nilai transaksi Triparty Repo sampai dengan Juli 2022 adalah sebesar Rp 612,07 miliar, dengan volume 1,43 miliar lembar saham,” imbuhnya.

Iding melanjutkan, untuk mengantisipasi kegagalan penyelesaian transaksi bursa dan mengelola risiko kredit, KPEI melakukan pengelolaan agunan Anggota Kliring (AK) dan nasabahnya dengan total nilai agunan per Juli 2022 mencapai Rp 31,53 triliun, yang terdiri dari agunan online (agunan yang ditempatkan melalui rekening efek di KSEI) sebesar Rp 24,19 triliun dan agunan offline (agunan yang dikelola langsung oleh KPEI) sebesar Rp 7,33 triliun. 

Baca Juga: Dorong Startup untuk IPO, BEI akan Siapkan Papan Pencatatan New Economy

Direktur Utama KSEI Uriep Budhi Prasetyo mengungkapkan, berdasarkan data yang tercatat di KSEI terdapat pertumbuhan jumlah investor di Indonesia. Berdasarkan jumlah single investor identification (SID), jumlah investor pasar modal naik 25% dari 7.489.337 investor pada tahun 2021 menjadi 9.376.678 pada 8 Agustus 2022. Berdasarkan jumlah tersebut, investor saham berjumlah 4.072.609, reksa dana 8.700.670, dan investor Surat Berharga Negara (SBN) sebanyak 740.184. 

Dari sisi demografi per 8 Agustus 2022, lanjut Uriep, investor individu di Indonesia didominasi oleh 62,89% laki-laki, 59,16% berusia di bawah 30 tahun, 32,68% pegawai, 61,87% berpendidikan terakhir SMA dan 49,40% berpenghasilan Rp 10 juta – Rp 100 juta per tahun.

“KSEI juga mencatat, saat ini terdapat 37 Perusahaan Efek yang bekerja sama dengan Bank Rekening Dana Nasabah (RDN) untuk melayani pembukaan rekening online tanpa perlu tatap muka. Selain itu, sejak akhir Januari 2022, KSEI telah resmi mendapatkan izin operasional sebagai anggota BI Fast Payment (BI-FAST) dalam rangka meningkatkan efisiensi transaksi dana di pasar modal Indonesia. KSEI juga merupakan satu-satunya institusi non-bank dari total 52 anggota BI-FAST,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×