kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   6.000   0,39%
  • USD/IDR 16.200   -65,00   -0,40%
  • IDX 7.080   -2,93   -0,04%
  • KOMPAS100 1.048   -3,07   -0,29%
  • LQ45 822   1,36   0,17%
  • ISSI 211   -2,01   -0,94%
  • IDX30 422   2,45   0,58%
  • IDXHIDIV20 505   4,21   0,84%
  • IDX80 120   -0,32   -0,26%
  • IDXV30 123   -1,69   -1,35%
  • IDXQ30 140   1,02   0,74%

Rapor Instrumen Investasi 2024: Saham, Obligasi, Reksadana, Hingga Kripto


Selasa, 07 Januari 2025 / 19:49 WIB
Rapor Instrumen Investasi 2024: Saham, Obligasi, Reksadana, Hingga Kripto
ILUSTRASI. Pasar saham domestik melemah di sepanjang tahun 2024. Tekanan ini tidak terlepas dari sentimen kondisi perekonomian global.


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memaparkan rapor kinerja industri keuangan meliputi pasar saham, obligasi, reksadana hingga aset kripto selama 2024. Kondisi pasar keuangan dinilai terjaga stabil di tengah dinamika perekonomian global dan domestik.

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon (PMDK) OJK, Inarno Djajadi mengungkapkan, pasar saham domestik melemah di sepanjang tahun 2024. Tekanan ini tidak terlepas dari sentimen kondisi perekonomian global.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah sebesar 0,48% month to date (MtD) atau dari awal bulan Desember ke level 7.079,91 per 30 Desember 2024. Secara year to date (YtD) alias sepanjang tahun, IHSG tercatat turun 2,65% YtD.

Nilai kapitalisasi pasar saham tercatat sebesar R p12.336  triliun atau naik 2,79% MtD  dan naik 5,74% YtD.  persen). Sementara itu, non-resident atau investor asing mencatatkan net sell sebesar Rp 5,03 triliun MtD dan net buy Rp 16,53 triliun secara YtD.

Baca Juga: Emiten Teknologi Bakal Unjuk Gigi di 2025, Cek Rekomendasi Sahamnya

"Secara month to date, kinerja indeks sektoral terjadi pelemahan hampir di seluruh sektor dengan pelemahan terbesar di sektor transportation and logistics dan financials. Di sisi likuiditas transaksi, rata-rata nilai transaksi harian pasar saham tercatat Rp 12,85 triliun YtD," jelas Inarno dalam Rapat Dewan Komisioner Bulanan (RDKB) OJK, Selasa (7/1).

Di pasar obligasi, Inarno menuturkan, indeks pasar obligasi ICBI turun 0,12% MtD, tetapi meningkat 4,82% YtD ke level 392,66, dengan yield Surat Berharga Negara (SBN) rata-rata naik 12,42 bps MtD dan naik 38,76 bps YtD per akhir Desember 2024.

Investor asing mencatatkan net buy di pasar obligasi sebesar Rp 4,15 triliun MtD dan Rp 34,59 triliun YtD. Untuk pasar obligasi korporasi, investor non-resident mencatatkan net sell sebesar Rp 2,91 triliun MtD dan net sell Rp 5,53 triliun YtD.

Di industri pengelolaan investasi, nilai Asset Under Management (AUM) tercatat sebesar Rp 839,39 triliun. Nilai tersebut turun 0,55% MtD dan naik 1,78%YtD per 30 Desember 2024, dengan Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksadana tercatat sebesar Rp 496,84 triliun atau naik 0,48% MtD, tetapi turun 0,92% YtD, serta tercatat net subscription sebesar Rp5,05 triliun MtD dan net redemption Rp1,82 triliun YtD.

Baca Juga: Sektor Jasa Keuangan Stabil, Pasar Cermati Kebijakan Donald Trump

Inarno melanjutkan, penghimpunan dana di pasar modal masih dalam tren yang positif. Nilai penawaran umum mencapai Rp 259,24 triliun. Dari total tersebut, fund raising dari 43 emiten baru dan penawaran umum dengan nilai mencapai Rp 17,28 triliun melalui IPO saham dan penerbitan EBUS. Sementara itu, masih terdapat 115 penawaran umum dalam pipeline dengan perkiraan nilai indikatif sebesar Rp 32,58 triliun.

Untuk penggalangan dana pada securities crowdfunding (SCF), OJK mencatat telah terdapat 18 penyelenggara yang telah mendapatkan izin dari OJK sejak pemberlakuan ketentuan SCF hingga 30 Desember 2024. Ada 713 penerbitan efek dari 450 penerbit, 173.036 pemodal, dan total dana SCF yang dihimpun dan teradministrasi di KSEI sebesar Rp1,36 triliun.

Pada Bursa Karbon, sejak diluncurkan pada 26 September 2023 hingga 30 Desember 2024, tercatat 100 pengguna jasa yang mendapatkan izin dengan total volume sebesar 908.018 tCO2e dan akumulasi nilai sebesar Rp 50,64 miliar, dengan rincian nilai transaksi 19,80% di pasar reguler, 43,41% di pasar negosiasi, 36,49% di pasar lelang, dan 0,30% di marketplace.

‘’Ke depan, potensi bursa karbon masih sangat besar mempertimbangkan terdapat 4.118 pendaftar yang tercatat di Sistem Registri Nasional Pengendalian Perubahan Iklim (SRN PPI) dan tingginya potensi unit karbon yang dapat ditawarkan,’’ ujar Inarno.

Baca Juga: IHSG Naik 0,04% ke 7.083 Hari Ini (7/1), AKRA, AMMN, ADRO Top Gainers LQ45

Di industri kripto, Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto (IAKD) OJK, Hasan Fawzi mengungkapkan, nilai transaksi aset kripto dan jumlah investor terus meningkat.

OJK mencatat bahwa total investor kripto mencapai 22,11 juta investor di November, meningkat daripada posisi Oktober sebesar 21,63 juta investor. Nilai transaksi aset kripto juga meningkat yakni sekitar 68% month on month (MoM) sebesar Rp 81,41 triliun di November daripada bulan Oktober sebesar Rp 48,44 triliun.

Secara akumulatif periode Januari–November 2024, nilai transaksi aset kripto mencapai Rp 556,53 triliun yang melesat 356,16% daripada periode yang sama tahun lalu Rp 122 triliun. Sedangkan, jumlah investor kripto sebanyak 22,1 juta investor daripada posisi November tahun lalu sebanyak 18,25 juta investor.

"Peningkatan ini seiring sentimen bullish di aset kripto, juga adanya sentimen regulasi di global yang semakin menunjukkan dukungan terhadap kegiatan dan kepemilikan aset kripto dan juga peningkatan utilitas bitcoin yang semakin memperkuat daya tarik dari kripto," sebut Hasan.

Selanjutnya: Harga Pangan Kalteng : Cabai Rawit Merah dan Ikan Kembung Naik, Selasa (7/1)

Menarik Dibaca: Penumpang Rombongan Bisa Dapat Diskon Tiket Whoosh 20%, Begini Caranya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×