kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ramai sentimen, begini prospek emiten tambang batubara ke depan


Kamis, 05 November 2020 / 18:11 WIB
Ramai sentimen, begini prospek emiten tambang batubara ke depan
ILUSTRASI. Kementerian ESDM menetapkan HBA bulan ini sebesar US$ 55,71 per ton, naik 9,23% dari bulan Oktober.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

Melalui omnibus law, pemerintah memberi royalti 0% untuk perusahaan batubara yang telah melakukan hilirisasi. Tujuan sebenarnya dari royalti 0% ini adalah untuk meningkatkan nilai tambah komoditas dan bukan hanya mengekspor batubara mentah. Pada akhirnya, hilirisasi ini akan menguntungkan di masa mendatang dengan potensi meningkatkan penerimaan Negara,  baik dari penerimaan negara bukan pajak maupun pajak serta pendapatan perusahaan bersangkutan.  

Di sisi lain, rencana penerapan PPN atas penjualan batubara akan menimbulkan efek negatif bagi emiten. Sebab, perusahaan penambang batubara yang dikenakan pajak tersebut berpotensi mengalami penurunan margin keuntungan.

MNC Sekuritas mempertahankan rekomendasi netral untuk sektor pertambangan batubara. Meskipun  di masa depan sektor ini penuh tantangan, MNC Sekuritas masih mempertimbangkan adanya potensi keuntungan di  saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO) dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA).

Kedua emiten ini pun cukup gencar dalam melakukan hilirisasi. Catherina menilai, ADRO akan diuntungkan karena menjadi salah satu emiten dengan pembangkit listrik terbesar dan rencana ADRO untuk melakukan diversifikasi lainnya. Begitu pula  PTBA yang juga akan diuntungkan karena  emiten ini telah menyiapkan berbagai jenis hilirisasi batubara serta proyek gasifikasi yang sedang berjalan.

Baca Juga: Kinerja positif di kuartal ketiga, begini rekomendasi saham-saham pelayaran

Namun, MNC Sekuritas  mengecualikan rekomendasinya untuk PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG). Emiten ini dinilai memiliki sensitivitas yang tinggi terhadap pergerakan harga batubara karena sangat bergantung pada pasar ekspor  serta memiliki realisasi produksi yang paling rendah dibandingkan emiten sejenis.

Hanya saja, selama undang-undang dan larangan ekspor tersebut belum diterapkan, MNC Sekuritas menilai komoditas batubara masih akan mendapatkan keuntungan dari adanya momen musim dingin yang akan datang yang berpotensi membangkitkan permintaan.

Namun, perlu digarisbawahi bahwa meningkatnya kesadaran investor global terhadap investasi environment, social, governance (ESG) berpotensi menjadi ancaman bagi kinerja saham emiten batubara dalam jangka panjang.

MNC Sekuritas merekomendasikan beli saham ADRO dengan target harga  Rp1.310 dan beli PTBA dengan target harga Rp 2.390. Pada Kamis (5/11), harga saham ADRO naik 2,70% ke Rp 1.140 per saham dan harga saham PTBA naik 1,81% ke Rp 1.970 per saham.

Baca Juga: Arutmin kantongi IUPK dan perpanjangan operasi 10 tahun, begini kata bos BUMI

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×