Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
Melalui omnibus law, pemerintah memberi royalti 0% untuk perusahaan batubara yang telah melakukan hilirisasi. Tujuan sebenarnya dari royalti 0% ini adalah untuk meningkatkan nilai tambah komoditas dan bukan hanya mengekspor batubara mentah. Pada akhirnya, hilirisasi ini akan menguntungkan di masa mendatang dengan potensi meningkatkan penerimaan Negara, baik dari penerimaan negara bukan pajak maupun pajak serta pendapatan perusahaan bersangkutan.
Di sisi lain, rencana penerapan PPN atas penjualan batubara akan menimbulkan efek negatif bagi emiten. Sebab, perusahaan penambang batubara yang dikenakan pajak tersebut berpotensi mengalami penurunan margin keuntungan.
MNC Sekuritas mempertahankan rekomendasi netral untuk sektor pertambangan batubara. Meskipun di masa depan sektor ini penuh tantangan, MNC Sekuritas masih mempertimbangkan adanya potensi keuntungan di saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO) dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA).
Kedua emiten ini pun cukup gencar dalam melakukan hilirisasi. Catherina menilai, ADRO akan diuntungkan karena menjadi salah satu emiten dengan pembangkit listrik terbesar dan rencana ADRO untuk melakukan diversifikasi lainnya. Begitu pula PTBA yang juga akan diuntungkan karena emiten ini telah menyiapkan berbagai jenis hilirisasi batubara serta proyek gasifikasi yang sedang berjalan.
Baca Juga: Kinerja positif di kuartal ketiga, begini rekomendasi saham-saham pelayaran
Namun, MNC Sekuritas mengecualikan rekomendasinya untuk PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG). Emiten ini dinilai memiliki sensitivitas yang tinggi terhadap pergerakan harga batubara karena sangat bergantung pada pasar ekspor serta memiliki realisasi produksi yang paling rendah dibandingkan emiten sejenis.
Hanya saja, selama undang-undang dan larangan ekspor tersebut belum diterapkan, MNC Sekuritas menilai komoditas batubara masih akan mendapatkan keuntungan dari adanya momen musim dingin yang akan datang yang berpotensi membangkitkan permintaan.
Namun, perlu digarisbawahi bahwa meningkatnya kesadaran investor global terhadap investasi environment, social, governance (ESG) berpotensi menjadi ancaman bagi kinerja saham emiten batubara dalam jangka panjang.
MNC Sekuritas merekomendasikan beli saham ADRO dengan target harga Rp1.310 dan beli PTBA dengan target harga Rp 2.390. Pada Kamis (5/11), harga saham ADRO naik 2,70% ke Rp 1.140 per saham dan harga saham PTBA naik 1,81% ke Rp 1.970 per saham.
Baca Juga: Arutmin kantongi IUPK dan perpanjangan operasi 10 tahun, begini kata bos BUMI
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News