kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.546.000   5.000   0,32%
  • USD/IDR 16.205   -5,00   -0,03%
  • IDX 7.065   -15,76   -0,22%
  • KOMPAS100 1.047   -0,56   -0,05%
  • LQ45 821   -0,42   -0,05%
  • ISSI 210   -0,21   -0,10%
  • IDX30 422   -0,40   -0,10%
  • IDXHIDIV20 504   -0,41   -0,08%
  • IDX80 120   -0,22   -0,18%
  • IDXV30 123   -0,06   -0,04%
  • IDXQ30 140   -0,22   -0,16%

Ramai Emiten Bentuk Anak Usaha Baru, Cermati Rekomendasi Sahamnya


Kamis, 09 Januari 2025 / 06:10 WIB
Ramai Emiten Bentuk Anak Usaha Baru, Cermati Rekomendasi Sahamnya
ILUSTRASI. Papan digital perdagangan saham di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (17/12/2024). Hingga penutupan perdagangan saham pada Selasa (17/12), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok 1,39% atau 100,9 poin ke 7.157,73 . IHSG melemah dalam empat hari perdagangan berturut-turut. Saham-saham sektor perindustrian dan barang baku mencatatkan koreksi besar, usai penetapan PPN 12% oleh Pemerintah. (KONTAN/Cheppy A. Muchlis)


Reporter: Rashif Usman | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sederet emiten melaporkan aksi ekspansi dengan mendirikan anak usaha baru dalam sebulan terakhir. Langkah ini menunjukkan optimisme perusahaan terhadap peluang pertumbuhan di tengah tantangan ekonomi global.

Terbaru, PT Multi Medika Internasional Tbk (MMIX) mendirikan anak usaha bernama PT Multi Nice Paper Indonesia pada 3 Januari 2025. 

Pendirian anak usaha ini diklaim akan memberikan dampak dan kontribusi positif di masa mendatang, serta memperluas jaringan usaha sebagai rencana strategi pengembangan usaha MMIX.

Kemudian, PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk (BIPI) membentuk empat entitas baru, yaitu PT Begawan Energi Sejati, PT Paramita Bahari Andalan, PT Ambara Bahari Nusantara, dan PT Askara Energi Andalan pada 24 Desember 2024. 

Baca Juga: Bangun Pabrik Popok, MMIX Optimistis Jadi Pemain Terdepan Industri FMCG Personal Care

Tujuan pendirian anak usaha tersebut ialah memperkuat usaha dalam bidang aktivitas angkutan laut dalam negeri untuk barang, angkutan sungai, danau dan penyebrangan untuk barang serta aktivitas penyewaan dan sewa.

Tak ketinggalan, PT MD Entertainment Tbk (FILM) mendirikan PT MD Produksi Indonesia pada 10 Desember 2024. Pendirian anak perusahaan ini diharapkan akan memberikan dampak positif dalam aspek finansial dan kelangsungan usaha FILM.

Sementara PT Carsurin Tbk (CRSN) membentuk PT Carsurin eMobility Solutions pada 9 Desember 2024. Anak usaha ini akan memberikan dampak positif bagi perusahaan untuk menunjang kegiatan usaha dan memperluas jaringan usaha sebagai bagian dari rencana pengembangan usaha.

PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA) juga turut mengumumkan pendirian anak usaha baru bernama PT ESSA Sustainable Indonesia. Dengan dibentuknya entitas baru, diharapkan dapat meningkatkan dan membantu kegiatan operasional ESSA.

Prospek dan Rekomendasi Saham

Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia, Miftahul Khaer, menilai pendirian anak usaha baru berpotensi menggenjot kinerja fundamental induk usaha jika strategi ekspansi tersebut berhasil meningkatkan pendapatan atau menciptakan diversifikasi pendapatan yang solid. Meski begitu kontribusi dari entitas anak usaha baru tersebut masih akan bertahap. 

Misalnya, FILM yang belum lama ini mendirikan PT MD Produksi Indonesia dapat memperkuat ekosistem produksi konten dan mendukung potensi pertumbuhan di industri hiburan yang terus berkembang.

Sedangkan ESSA fokus pada keberlanjutan melalui PT ESSA Sustainable Indonesia relevan dengan tren Environmental, Social, and Governance (ESG) yang dapat meningkatkan daya tarik bagi investor institusi. 

"Namun, keberhasilan ekspansi sangat bergantung pada kemampuan eksekusi, modal kerja yang cukup dan adaptasi terhadap dinamika pasar," kata Miftahul kepada Kontan, Rabu (8/1).

Baca Juga: Optimis Industri Film Indonesia Cerah di 2025, Begini Strategi MD Entertainment

Miftahul mencatat bahwa katalis momentum jangka pendek ini masih belum sepenuhnya diapresiasi oleh pasar. 

Meski demikian, dirinya meyakini bahwa investor secara umum akan merespons positif langkah ekspansi ini, terutama jika anak usaha baru bergerak di sektor-sektor dengan potensi pertumbuhan tinggi, seperti energi terbarukan, keberlanjutan, dan digitalisasi. 

Head of Investment Specialist PT Maybank Sekuritas Indonesia, Fath Aliansyah Budiman berpendapat pembentukan anak usaha oleh perusahaan menjadi salah satu cara untuk meningkatkan kinerja dan menjaga keberlangsungan usaha ke depannya. 

Namun, hal yang perlu diperhatikan dalam pembentukan anak usaha ini ialah seberapa besar kontribusi yang dapat diberikan oleh anak usaha yang dapat diukur dalam kurun waktu tertentu. 

"Selain itu, perlu diperhitungkan juga jumlah dana yang dibutuhkan ke depannya untuk mendukung kegiatan operasional dan ekspansi anak usaha tersebut," ujar Fath kepada Kontan, Rabu (8/1).

Hal ini terlihat dengan ESSA yang membentuk anak usaha PT Essa Sustainable Indonesia (ESI), di mana anak usaha ini akan fokus pada aktivitas konsultasi manajemen ESSA dan diharapkan akan memberikan kontribusi positif di masa mendatang. 

Baca Juga: Peningkatan Produksi Amoniak Topang Kinerja ESSA hingga Kuartal III-2024

Pengamat Pasar Modal dan Founder WH Project, William Hartanto menjelaskan aksi ekspansi melalui pendirian anak usaha berpotensi mendongkrak kinerja fundamental induk usaha dalam jangka panjang. 

Namun, pada tahap awal, kemungkinan akan ada tambahan biaya yang tercermin dalam laporan keuangan, mengingat dana yang digunakan untuk pendirian anak usaha tersebut.

"Efek ke fundamental jelas ada, tapi ini sifatnya jangka panjang," ucap William kepada Kontan, Rabu (8/1).

Sementara itu, terkait pergerakan harga saham, baik MMIX maupun FILM menunjukkan tren yang positif. William mencatat bahwa kenaikan harga saham MMIX terlihat lebih jelas dan mendapatkan respons positif dari pasar.

William menyarankan untuk buy saham MMIX dan FILM di target harga masing-masing Rp 220- Rp 250 dan Rp 4.000-Rp 4.200 per saham.

Miftahul merekomendasikan untuk trading buy saham ESSA dan FILM dengan target harga masing-masing Rp 850 dan Rp 4.000 per saham.

Secara analisa teknikal, ESSA saat ini berada pada pola down trend secara jangka pendek, support terdekat berada di level Rp 750 dan resistance di level Rp 850.

Tonton: IHSG Hari ini melemah, 10 Saham LQ45 dengan PER Terendah & Tertinggi 8 Januari 2025

Selanjutnya: Tanggal Awal Ramadhan & Idul Fitri 2025 Versi Muhammadiyah, Cek Jadwal Libur Nasional

Menarik Dibaca: Promo Chatime & Cupbob bagi Nasabah Bank Jago, Nikmati Cashback Rp 10.000!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×