Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Bulan Ramadan akan menekan keinginan pelaku pasar beraktivitas di pasar saham. Para analis menilai, perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) akan menurun di Juni-Juli.
Jika saat ini, rata-rata transaksi harian Rp 5 triliun, volume transaksi di Ramadan bisa berkurang sekitar 20% hingga 30%. "Karena orang mengurangi spekulasi," ucap Satrio Utomo, Kepala Riset Universal Broker, kepada KONTAN, Rabu (17/6).
Masyarakat beranggapan aktivitas investasi tak terlalu penting. Hitungan Kepala Riset NH Korindo Reza Priyambada, perdagangan harian berkisar di 5,1 miliar saham per hari. Ketika Ramadan, volume perdagangan bisa turun menjadi 4,8 miliar saham sampai 4,9 miliar saham.
Tak sekadar karena ada momentum Ramadan, dari tahun ke tahun siklus perdagangan di Juni dan Juli memang cenderung sideways. Sedikitnya pergerakan menyebabkan tingkat volatilitas Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) rendah. Analis Pefindo Guntur TH merasa, pasar saham akan melemah kala memasuki Ramadan.
Pandangan berbeda diungkapkan oleh Satrio. Bagi dia, meski volume perdagangan menurun bukan berarti pergerakan IHSG ikut turun. Malah, ada potensi rebound dalam beberapa hari ke depan.
Sepekan ke depan Satrio memperkirakan, resistance IHSG di 5.065 dan support 4.900-4.860. Analisis Reza, IHSG akan bertahan 4.900, maka masih ada kesempatan bagi IHSG mendekati 5.000.
Transaksi perdagangan di pasar saham akan kembali ketika menjelang Lebaran. Namun kondisi regional pun turut mempengaruhi. Selain itu, pelaku pasar pun menunggu angka pertumbuhan ekonomi kuartal II yang akan keluar pertengahan Juli. Karena itu, para pemodal akan cenderung spekulatif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News