Reporter: Rashif Usman | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Raja Roti Cemerlang Tbk (BRRC) memasang harga penawaran umum perdana saham alias Initial Public Offering (IPO) pada Rp 210 per saham.
Ini merupakan batas atas dari harga penawaran awal atau book building yang ditawarkan BRRC. Masa penawaran umum akan berlangsung pada 3–7 Januari 2025.
Melansir prospektus, BRRC menawarkan sebanyak-banyaknya 291,5 juta saham, atau setara dengan 30,01% dari modal ditempatkan dan disetor penuh.
Dengan begitu, perusahaan yang bergerak di sektor konsumer non siklikal ini berpotensi mengantongi nilai penawaran umum perdana saham sebanyak-banyaknya Rp 61,21 miliar.
NH Korindo Sekuritas Indonesia pun bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek dalam IPO BRRC.
Baca Juga: Kinerja Saham Hasil IPO di 2024, Ini Saham yang Cuan dan Boncos
Dalam hajatan ini, BRRC secara bersamaan juga menerbitkan sebanyak-banyaknya 145,75 juta Waran Seri I yang menyertai saham baru Raja Roti. Ini setara dengan sebanyak-banyaknya 21,43% dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran dalam rangka penawaran umum perdana saham ini disampaikan.
“Waran Seri I diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang saham baru yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham pada tanggal penjatahan,” ujar manajemen dalam prospektus IPO BRRC, Rabu (18/12).
Setiap pemegang 2 saham baru BRRC berhak memperoleh 1 Waran Seri I. Setiap 1 Waran Seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham baru BRRC yang dikeluarkan dalam portepel. Waran seri I yang diterbitkan mempunyai jangka waktu selama 1 tahun.
Waran Seri I adalah efek yang diterbitkan oleh BRRC yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk memesan saham biasa atas nama Raja Roti yang bernilai nominal Rp 25 per saham dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 210 per saham.
Baca Juga: GOTO Jadi Incaran Investor Institusi Asing, Ada yang Borong Hingga 3,93 Miliar Saham
Ini dapat dilaksanakan setelah 6 bulan sejak Tanggal Waran Seri I diterbitkan sampai dengan 6 bulan berikutnya, yang berlaku mulai 9 Juli 2025 sampai dengan tanggal 9 Januari 2026.
Pemegang Waran Seri I tidak mempunyai hak sebagai pemegang saham termasuk hak dividen selama Waran Seri I tersebut belum dilaksanakan menjadi saham.
Apabila Waran Seri I tidak dilaksanakan sampai habis masa berlakunya, maka Waran Seri I tersebut menjadi kedaluwarsa, tidak bernilai dan tidak berlaku. Masa berlaku Waran Seri I tidak dapat diperpanjang lagi.
“Total dana dari Waran Seri I adalah sebanyak-banyaknya Rp 30,60 miliar,” papar manajemen.
Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham Rukun Raharja (RAJA) di Tengah IPO Raharja Energi (RATU)
Seluruh dana yang diperoleh dari IPO ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi efek, sebesar 100% akan digunakan untuk modal kerja.
Penggunaannya untuk modal kerja itu meliputi peningkatan stok bahan baku, termasuk biaya operasional yang terdiri dari biaya tenaga kerja dan energi, yaitu gas dan listrik. Modal kerja tersebut digunakan oleh BRRC untuk mendukung pertumbuhan penjualan produk.
“Sedangkan, dana yang diperoleh perseroan dari pelaksanaan waran seri I, seluruhnya akan digunakan untuk modal kerja, yaitu persediaan bahan baku dan biaya operasional,” ungkapnya.
Selanjutnya: Setahap Lagi Jadi Pegawai Pemerintah, Isi DRH NI PPPK 2024 Di Sscasn.bkn.go.id
Menarik Dibaca: 4 Fakta Psikologis saat Anda Sedang Jatuh Cinta Menurut Penelitian
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News