Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mengawali tahun 2025, harga saham PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) menguat 5,15% ke posisi Rp 2.860 per saham. Kenaikan harga RAJA berbarengan dengan dimulainya masa penawaran umum (offering) anak usahanya, PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU).
RATU sedang dalam proses penawaran umum perdana saham alias Initial Public Offering (IPO). RATU menawarkan sebanyak 543,01 juta saham, atau setara dengan 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.
Jumlah saham yang dilepas RATU itu terdiri dari 190,05 juta saham baru atau setara 7%. Sedangkan 352,95 juta saham atau setara 13% merupakan saham biasa milik RAJA, yang menjadi saham divestasi.
Baca Juga: RATU Hingga CBDK Mulai Masa Penawaran, BEI Optimistis Target IPO Tercapai
Sebelum IPO, RAJA menguasai 99,99% saham RATU. Setelah penawaran saham baru dan saham divestasi, kepemilikan RAJA pada RATU masih dominan, yakni sebanyak 79,99%.
Dalam IPO ini, RATU mematok harga penawaran sebesar Rp 1.150 per saham. Dengan begitu, RATU bakal meraup dana segar sebesar Rp 624,46 miliar.
Terdiri dari Rp 218,56 miliar dari penawaran saham baru, dan sebesar Rp 405,90 miliar dari saham divestasi.
Dana yang diperoleh atas penawaran saham baru akan digunakan untuk modal kerja perusahaan anak, perusahaan asosiasi dan modal kerja RATU.
Sementara hasil penjualan saham divestasi, akan dibayarkan kepada RAJA selaku pemegang saham penjual.
Asal tahu saja, harga penawaran sebesar Rp 1.150 per saham merupakan batas atas saat RATU menyelenggarakan penawaran awal (book building).
Dalam tahapan yang berlangsung pada 17 - 23 Desember 2024 itu, RATU memasang harga Rp 900 - Rp 1.150 setiap saham.
Baca Juga: Raharja Energi Cepu (RATU) Patok Harga IPO Rp 1.150 Per Saham
Adapun, masa penawaran umum RATU berlangsung pada 2 - 6 Januari 2025. Tanggal pencatatan saham RATU dijadwalkan pada 8 Januari 2025.
Di sisi lain, RAJA pada akhir tahun lalu baru merilis laporan keuangan periode sembilan bulan 2024. Hasilnya, top line dan bottom line kompak menanjak.
Emiten milik Happy Hapsoro ini meraup pendapatan bersih senilai US$ 189,66 juta. Meningkat 37,91% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya (year on year/yoy).
Pendapatan RAJA terdongkrak oleh segmen penjualan gas yang melonjak 46,56% (yoy) menjadi US$ 105,29 juta per September 2024. Segmen lain yang signifikan berasal dari lifting minyak dan gas (migas) yang melejit 62,68% (yoy) menjadi US$ 43,21 juta.
Segmen penjualan gas dan lifting migas masing-masing berkontribusi sebesar 55,51% dan 22,78% dari total pendapatan RAJA hingga kuartal III-2024.
Secara bottom line, RAJA meraih laba bersih senilai US$ 19,36 juta atau tumbuh 2,05% secara tahunan.
RAJA telah memiliki rencana strategis sebagai agenda ekspansi, serta outlook kinerja dalam 10 tahun ke depan.
RAJA akan menggarap sejumlah proyek, mulai dari pipanisasi Bahan Bakar Minyak (BBM), ekspansi di bisnis Liquefied Natural Gas (LNG), blue ammonia, hingga Energi Baru dan Terbarukan (EBT).
Research Analyst Phintraco Sekuritas Muhamad Heru Mustofa melihat sejumlah proyek strategis dan agenda ekspansi RAJA berpotensi mendongkrak kinerja di masa depan. Aksi IPO RATU dapat memacu ekspansi RAJA, melalui perolehan dana segar yang akan membiayai proyek strategisnya.
Equity Research Analyst Panin Sekuritas Rizal Nur Rafly menambahkan, melalui IPO RATU, RAJA dapat lebih fokus pada segmen bisnis midstream, downstream dan EBT. Fokus pada ketiga segmen bisnis tersebut diharapkan dapat meningkatkan stabilitas pendapatan dalam jangka panjang.
"Outlook RAJA masih stabil dengan prospek pertumbuhan yang didukung oleh kontrak jangka panjang dan proyek strategis yang tengah berjalan," ungkap Rizal kepada Kontan.co.id, Kamis (2/1).
Baca Juga: RAJA Cetak Pertumbuhan 37,9% dan Perkuat Langkah Ekspansi Strategis
Analis NH Korindo Sekuritas Indonesia Axell Ebenhaezer sependapat, IPO RATU menjadi langkah strategis bagi RAJA untuk memperoleh dana segar mengejar proyek-proyek yang bisa mendiversifikasi pendapatan. Proyek strategis tersebut membuat prospek RAJA tetap menarik dalam jangka panjang.
Katalis lainnya, ada peluang harga komoditas minyak akan pulih pada tahun ini. Terutama jika stimulus dari pemerintahan China mampu mendongkrak ekonomi dan mendorong permintaan terhadap minyak.
Analis Stocknow.id Abdul Haq Al Faruqy mengamini, strategi ekspansi yang akan mendiversifikasi pendapatan RAJA membuat prospek sahamnya menjadi menarik. Apalagi, rencana ekspansi RAJA di bisnis LNG, blue ammonia dan EBT sejalan dengan tren transisi energi yang sedang berlangsung secara global.
Head of Equity Research Kiwoom Sekuritas Indonesia Sukarno Alatas menambahkan, IPO RATU bakal menambah kekuatan kas dan amunisi RAJA untuk memacu ekspansi. Pada saat yang sama, tren harga saham RAJA masih berpeluang melanjutkan penguatan.
Baca Juga: Mengupas IPO RATU yang Bidik Dana Rp 624,46 Miliar, RAJA Ikut Divestasi Saham
Sukarno menyarankan trading buy atau buy on break saham RAJA pada area Rp 2.970. Target harga pada area Rp 3.360, dengan tetap memperhatikan support di Rp 2.620. Rizal turut melirik saham RAJA, yang berpotensi terpapar sentimen positif dari IPO RATU.
Saran Rizal, cermati support saham RAJA di area Rp 2.500 dengan resistance pada Rp 3.000. Sedangkan Heru menyarankan hold atau trading buy saham RAJA pada area Rp 2.800, untuk target harga di Rp 3.000 - Rp 3.080, dan stoploss jika turun ke bawah Rp 2.650.
Abdul Haq menyematkan rekomendasi buy saham RAJA untuk target harga Rp 2.970 - Rp3.030, dengan batas stoploss di Rp 2.660. Sementara Axell mempertimbangkan target harga saham RAJA pada level Rp 3.350.
Head of Investment Specialist Maybank Sekuritas Indonesia Fath Aliansyah Budiman juga melirik RAJA sebagai pilihan saham yang menarik di awal tahun ini. IPO RATU dan strategi ekspansi yang dimiliki RAJA menjadi katalis utamanya.
"RAJA salah satu perusahaan yang sedang ekspansi dan memiliki kecenderungan positif. Secara teknikal, momentumnya masih ada dan uptrend dengan support di Rp 2.400 - Rp 2.470," tandas Fath.
Selanjutnya: Harga Minyak Dunia Naik Berkat Optimisme Ekonomi China di Awal 2025, WTI ke US$72,38
Menarik Dibaca: Hujan Petir Landa Daerah Ini, Cek Ramalan Cuaca Besok (3/1) di Jawa Timur
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News