kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pyridam Farma (PYFA) berencana mengakuisisi Holi Pharma, apa saran analis?


Rabu, 15 September 2021 / 21:37 WIB
Pyridam Farma (PYFA) berencana mengakuisisi Holi Pharma, apa saran analis?
ILUSTRASI. Pyridam Farma (PYFA) berencana mengakuisisi Holi Pharma, apa saran analis?


Reporter: Kenia Intan | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Pyridam Farma Tbk bersama PT Pyfa Sehat Indonesia (PSI) akan mengambil alih 27.385 saham PT Holi Pharma. Dus, setelah penyelesaian rencana pengambilalihan, emiten berkode PYFA itu akan memiliki 100% modal ditempatkan dan disetor Holi Pharma baik secara langsung maupun tidak langsung.

Adapun transaksi bernilai Rp 108,56 miliar itu memerlukan persetujuan pemegang saham karena tergolong ke dalam transaksi material. Oleh karenanya, untuk melancarkan aksi korporasi ini, PYFA akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Kamis 21 Oktober 2021.

Manajemen Pyridam Farma mengungkapkan, dengan mempertimbangkan peluang pertumbuhan industri farmasi saat ini dan demi memperkuat sinergi industri farmasi di Indonesia, maka Perseroan merencanakan untuk melakukan transaksi.

"Setelah transaksi menjadi efektif, dengan kepemilikan secara langsung dan tidak langsung sebesar 100% pada Holi Pharma, Perseroan akan memperkuat strategi bisnisnya dan melakukan kapitalisasi secara optimal yang pada akhirnya dapat memberikan nilai tambah kepada pemegang saham Perseroan," jelas manajemen dalam keterbukaan informasi, Rabu (15/9). 

Baca Juga: Pyridam Farma (PYFA) akan minta persetujuan rencana akuisisi Holi Pharma

Sekadar informasi, sebelumnya kepemilikan saham Holi Pharma dipengang oleh Erik Darius Mardiwidyo hingga 65% atau setara 17.800 saham. Sisanya atau sebanyak 35% dimiliki oleh Murtiati atau sebanyak 9.585 saham. Adapun setiap sahamnya memilik nilai nominal hingga Rp 1.000.000. 

Adapun per 30 Juni 2021, Holi Pharma membukukan pendapatan hingga Rp 31,12 miliar. Capaian ini lebih baik dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat Rp 30,85 miliar. Akan tetapi, Holi Pharma mengantongi kerugian setelah pajak sebesar Rp 7,71 miliar. Membengkak dibanding periode yang sama tahun 2020 yang tercatat rugi Rp 4,98 miliar. 

Mencermati hal ini, Analis Erdhika Elit Sekuritas Regina Fawziah berpendapat, akuisisi tetap akan berdampak positif selama PYFA mampu menerapkan strategi bisnis yang  baik dengan Holi Pharma, sehingga bisa menghasilkan kinerja yang positif. 

"Dan menurut kami dengan melihat historis bisnis yang dilakukan oleh PYFA, ada kemungkinan berdampak positif bagi bisnis PT Holi Pharma yang sebelumnya merugi," jelasnya kepada Kontan.co.id, Rabu (15/9).

 

Baca Juga: Kinerja Telkom (TLKM) naik pada semester I, ini penopangnya

Adapun dilihat dari pergerakan harganya, Regina melihat saham PYFA masih punya potensi kenaikan hingga akhir tahun. Apalagi, kinerja PYFA cukup baik di kuartal II 2021.

PYFA mencatat penjualan sebesar Rp 105,1 miliar pada kuartal II 2021 ini atau meningkat 147% dibanding  kuartal II 2020. Secara year to date (ytd), PYFA mencatat penjualan bersih sebesar Rp 222,5 miliar pada laporan keuangan per 30 Juni 2021, jumlah ini meningkat 83% dari periode yang sama tahun 2020.




TERBARU

[X]
×