Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Puri Global Sukses Tbk (PURI) telah melangsungkan Rapat Umum Pemegang Saham dan absen membagikan dividen tahun ini.
Dalam paparan publik yang berlangsung virtual, PURI resmi mendapatkan persetujuan penggunaan laba bersih yang diperoleh tahun 2022 senilai Rp100 juta sebagai cadangan dan sisanya sebagai laba ditahan. Pada tahun buku 2022 lalu emiten pengembang properti asal Batam ini mengantongi laba bersih senilai Rp721,87 juta.
"Dalam RUPS, kami mendapatkan persetujuan penggunaan laba bersih untuk tahun buku 2022 sebesar Rp721.876.100 di antaranya sebesar Rp. 100.000.000 untuk cadangan yang ditentukan penggunaannya, sisanya sebagai laba ditahan yang digunakan untuk mendanai modal kerja perseroan," jelas Jumani Wu, Chief of Business Development PURI kepada media, Jumat (9/6).
Baca Juga: Puri Global Sukses (PURI) Dorong Pemasaran Produk Lewat Platform Digital
Sebagai informasi, pada akhir tahun 2022 lalu, Perseroan membukukan laba bersih Rp721,87 juta, anjlok 92,04% dibandingkan tahun sebelumnya Rp9,07 miliar. Tak hanya itu, PURI tercatat mengalami penurunan pendapatan sebesar 49,13% dari Rp63,30 miliar pada 2021 menjadi Rp32,20 miliar di 2022. Sementara itu laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat turun 85,83% menjadi Rp1,42 miliar dari Rp10,03 miliar
Selanjutnya agenda RUPS mendapatkan persetujuan atas Laporan Tahunan Perseroan dan pengesahan atas Laporan Keuangan Konsolidasian untuk tahun buku 2022 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Rama Wendra serta pengesahan Laporan pelaksanaan pengawasan Dewan Komisaris Perseroan selama tahun tersebut.
Lalu, PURI mendapatkan persetujuan penunjukan Kantor Akuntan Publik Independen yang akan mengaudit Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan tahun buku 2023, serta penetapan gaji dan tunjangan anggota Direksi Perseroan serta menetapkan remunerasi anggota Dewan Komisaris Perseroan untuk tahun buku 2023.
Lebih lanjut, per 31 Desember 2022, PURI terpantau memiliki jumlah liabilitas yang meningkat menjadi Rp190,63 miliar dari Rp97,65 miliar per 31 Desember 2021. Sedangkan total ekuitas hingga 31 Desember 2022 tercatat Rp126,10 miliar, atau menurun dibanding 31 Desember 2021, yakni Rp127,08 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News