Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Emiten baru PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS) menganggarkan belanja modal (Capex) pada tahun ini sebesar Rp 1,2 triliun. Angka ini naik 50% dari tahun sebelumnya sebesar Rp 800.
Direktur dan Sekretaris Perusahaan DMAS, Tondy Suwanto mengatakan, sumber dana anggaran belanja modal tersebut berasal dari dari dana IPO dan kas internal. Capex akan digunakan untuk pembangunan infrastruktur dan investasi properti, serta akuisisi lahan. "Itu kita gunakan untuk pengembangan Deltamas," katanya, Jumat (29/5).
Dia merinci, sekitar 40% capex akan digunakan untuk penambahan lahan, 20% untuk investasi komersial dan residential serta infastruktur jalan dan air. DMAS menargetkan akuisisi lahan sekitar 120 -135 hektare (ha) di sebelah selatan Deltamas. Saat ini, perseroan masih memiliki land bank 1.845 ha.
Sementara untuk pembangunan infrastruktur dan properti investasi, anak usaha Sinarmas Land ini akan mengembangkan bangunan pabrik untuk disewakan, apartemen sewa, hotel, serta infastruktur Jalan dan air.
Tahun ini, DMAS akan membangun proyek-proyek recuring income yakni satu apartemen services di atas lahan 1 ha dan satu hotel bintang tiga serta bangunan pabrik untuk sewa. "Apartemen services saat ini tengah dalam pembangunan kontruksi," kata Tondy.
Adapun hotel akan dibangun di atas lahan 1 ha dengan jumlah kamar sekitar 150- 200 kamar. Hotel ini ditargetkan untuk para pebisnis dari luar negeri yang ada di kawasan Deltamas dan akan memakan investasi sekitar Rp 100 miliar - Rp 150 miliar. Untuk mengoperasikan hotel tersebut, perseroan akan bekerjasama dengan operator asal Jepang.
Tondy bilang, ke depan perseroan akan terus fokus mengembangkan proyek yang bisa mendatang pendapatan berulang atau recurring income. Jika tahun lalu porsi recurring income baru hanya dibawah 1%, maka dalam tiga tahun ke depan ditargetkan bisa mencapai 5%.
Dengan peningkatan belanja modal ini, kinerja perseroan diharapkan meningkat. Tahun ini perseroan menargetkan pendapatan Rp 2,2 triliun atau 43% dari tahun sebelumnya yakni Rp 1,53%. Dan laba bersih ditargetkan naik dari Rp 964,1 miliar menjadi sekitar Rp 1,2 triliun -Rp 1,3 triliun.
Sementara pra penjualan atau marketing sales ditargetkan bisa mencapai Rp 1,9 triliun- Rp 2 triliun. Kendati di kuartal I realisasinya baru 25% atau sebesar Rp 475 miliar namun perseroan optimis target tersebyt dapat tercapai. "Kita optimis karena saat ini kita sedang menjajaki penjualan lahan dengan tenan besar dari luar," kata Tondy.
Mayoritas marketing sales sepanjang tiga bulan pertama diperoleh dari sumbangsih lahan industri. Perseroan telah berhasil menjual 22 ha lahan industri dari target 100 ha hingga akhir tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News