Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bakal punya prospek lebih positif di tahun ini, investor direkomendasikan untuk mulai melirik obligasi korporasi. Meskipun begitu, pelaku pasar diminta untuk tetap selektif saat berburu obligasi korporasi.
Adapun sentimen utama penopang permintaan obligasi korporasi ke depan yakni harapan akan pemulihan ekonomi yang positif ke depan.
Mengutip laman Bursa Efek Indonesia (BEI), pada penutupan perdagangan Rabu (17/2) total return untuk Indeks obligasi korporasi INDOBeXC-TR berada di level 336,27, sedangkan untuk total return indeks obligasi pemerintah berada di level 306,9.
Baca Juga: Likuiditas pasar tinggi, ORI019 laris manis
Director & Chief Investment Officer Fixed Income Manulife Aset Management Indonesia Ezra Nazula menilai, kenaikan INDOBeXC-TR untuk obligasi korporasi didukung penurunan yield spread antara obligasi pemerintah dan korporasi.
"Ini karena investor mencari investor dengan yield yang lebih tinggi, mengingat yield obligasi pemerintah sudah di kisaran 6%," ungkap Ezra kepada Kontan, Rabu (17/2).
Selain itu, ekspektasi pelaku pasar akan perbaikan ekonomi tahun ini dan berlanjutnya ekspansi bisnis perusahaan-perusahaan, turut menjadi alasan obligasi korporasi mulai banyak dilirik. Harapannya, seiring perbaikan ekonomi mampu mendukung fundamental perusahaan untuk lebih baik ke depannya.
"Tapi, kami masih tetap menyarankan investor untuk teliti memilih obligasi korporasi, khususnya yang memiliki keuangan yang kuat, disertai dengan kualitas rating yang tinggi," jelasnya.
Baca Juga: Penjualan ORI019 tembus Rp 25 triliun, target penjualan midis terlampaui
Selain itu, Ezra juga merekomendasikan untuk fokus pada sektor-sektor yang kinerja lebih terjaga dari risiko pelemahan ekonomi dan dampak kasus Covid-19.
Adapun beberapa obligasi korporasi yang masih menarik dilirik bisa datang dari sektor telekomunikasi, financial dan fast moving consumer goofs (FMCG) atau barang konsumen.
"Dengan proyeksi yield SUN 10 tahun di level 5,5% tahun ini, sebenarnya level sekarang adalah entry point yang bagus," tandasnya.
Selanjutnya: Harga emas kembali terkoreksi, dipicu kenaikan yield obligasi global
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News