Reporter: Dimas Andi | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Terlepas dari masih adanya kendala sosialisasi dan likuiditas, peluang industri exchange traded fund (ETF) untuk berkembang sepanjang tahun ini masih terbuka lebar. Sebab, ada sejumlah keunggulan yang dimiliki produk tersebut.
Direktur Utama Indo Premier Investment Management, Diah Sofianti berpendapat, produk ETF memiliki keunggulan dalam urusan fleksibilitas, karena dapat diperdagangkan di setiap detik selama jam bursa berlangsung. Selain itu, investor juga dapat memantau isi portofolio ETF secara menyeluruh hingga bobot-bobot asetnya.
Hal ini berbeda dengan investasi pada reksadana konvensional. Investor hanya bisa melihat isi portofolionya dari fund fact sheet yang diterbitkan sebulan sekali. “Investor pun hanya bisa melihat lima besar efek dari reksadana yang dimilikinya,” kata Diah, Jum'at (2/2).
Di samping itu, sekalipun tidak diperdagangkan di pasar sekunder, harga produk ETF tetap mampu bergerak. Sebab, masing-masing efek yang mendasari produk tersebut akan terus bergerak dan dibentuk kuotasi harganya di pasar primer.
Guntur S. Putra, President & CEO Pinnacle Investment bilang, saat ini, ETF tidak bisa dipandang sebelah mata lagi karena sebagian besar kinerja produk tersebut mampu melampaui indeks acuannya pada tahun lalu. Hal tersebut lantaran produk tersebut dapat dikelola dengan memadukan strategi manajemen aktif dan pasif. Alhasil, investor bisa mendapat imbal hasil optimal dengan risiko yang lebih terukur.
Di sisi lain, ia menyebut, 90% reksadana konvensional yang menerapkan strategi manajemen aktif justru mencatatkan kinerja di bawah indeks acuan pada tahun lalu.
Senada, Wawan Hendrayana, Head of Investment Research Infovesta Utama yakin, produk ETF akan semakin diminati oleh para investor mengingat secara historis kinerjanya rata-rata lebih baik dari reksadana konvensional. Terlebih lagi, ETF bisa menjadikan indeks saham atau obligasi sebagai acuannya. Hal itu membuat produk tersebut bisa menjangkau investor dengan berbagai macam tipe.
Sekadar informasi, saat ini sudah ada 15 produk ETF yang tercatat di Bursa Efek Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News