kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Publik meragukan kesiapan pembeli siaga Cowell


Jumat, 09 November 2012 / 05:14 WIB
Publik meragukan kesiapan pembeli siaga Cowell
ILUSTRASI. Hasil La Liga Spanyol Levante vs Real Madrid: Granotes tahan Los Blancos 3-3


Reporter: Agustinus Beo Da Costa, Sandy Baskoro | Editor: Sandy Baskoro

JAKARTA. Rencana PT Cowell Development Tbk menerbitkan saham baru (rights issue) masih menuai kontroversi. Satu hal yang menjadi pertanyaan publik adalah kesiapan pembeli siaga untuk menyerap saham jika tidak dieksekusi oleh pemilik lama.

Mengacu ke prospektus rights issue Cowell yang terbit di awal Oktober 2012, pembeli siaga dalam rights issue ini adalah PT Gama Nusapala. Gama adalah pemegang saham mayoritas Cowell dengan porsi 66,07% saham.

Gama tercatat memiliki modal ditempatkan dan disetor penuh senilai Rp 57,50 miliar. "Jumlah ini tidak sebanding dengan nilai rights issue Cowell yang mencapai Rp 905,52 miliar," ungkap Irsan Wiwanto, salah seorang investor publik Cowell, Kamis (9/11).

Manajemen Cowell mengklaim Gama Nusapala siap menjadi pembeli siaga rights issue itu. Dalam penjelasan Cowell ke Bursa Efek Indonesia, Jumat (2/11) lalu, Gama telah berkomitmen dan memiliki kesiapan dana yang cukup. Sumber pendanaannya berasal dari fasilitas pinjaman senilai US$ 96 juta setara Rp 912 miliar (US$ = Rp 9.500) dari UOB Kay Hian Credit Pte Ltd Singapura. Ini berarti semua pendanaan Gama untuk menyerap rights issue Cowell berasal dari pinjaman bank.

Dengan ekuitas Gama Nusapala senilai Rp 57,5 miliar, pengamat pasar modal, Yanuar Rizky, menyangsikan ada bank yang mau memberikan pinjaman untuk keperluan menambah modal senilai Rp 900 miliar. Jika pinjaman itu disetujui, kemungkinan ada timbal baliknya. “Mungkin dia (Gama) punya duit di bank itu atau punya transaksi terafiliasi," ujar Yanuar.

Irsan menilai, rencana penggunaan dana rights issue untuk akuisisi PT Plaza Adika Lestari sangat tak masuk akal. Sebab, nilai akuisisi Plaza Adika mencapai hampir Rp 900 miliar, sementara nilai penjualan bersih Plaza Adika per 30 Juni 2012 hanya Rp 14,52 miliar. Adapun ekuitasnya Rp 209 miliar. Dengan return on investment Plaza Adika 3,3%, "Dan asumsi bunga pinjaman 10% per tahun, untuk bayar bunga saja, Gama Nusapala tidak akan sanggup, apalagi membayar pinjaman Rp 900 miliar?" ungkap Irsan.

Sekretaris Perusahan Cowell Development Darwin F Manurung enggan menjelaskan detail pinjaman Gama ke UOB Kay Hian Credit. "Sudah kami jelaskan kepada otoritas," kata dia melalui pesan singkat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×