Reporter: Astri Kharina Bangun | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Cowell Development Tbk (COWL) menerbitkan saham baru melalui penawaran umum terbatas (rights issue) sebanyak 4,115 miliar saham. Jumlah itu setara dengan 84,5% dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan setelah rights issue.
"Harga penawaran setiap saham adalah Rp 220," ungkap manajemen perseroan dalam prospektus yang terbit, Selasa (9/10). Dengan penawaran tersebut, maka dana yang bisa diraup emiten properti ini mencapai Rp 905,517 miliar.
Berikut adalah informasi terkait rights issue Cowell:
- Tanggal pernyataan pendaftaran penawaran HMETD menjadi efektif pada 9 November 2012.
- Tanggal terakhir perdagangan saham dengan HMETD dipasar reguler dan negosiasi pada 19 November 2012 sedangkan di pasar tunai pada 22 November 2012.
- Tanggal pencatatan dalam Daftar Pemegang Saham yang berhak atas HMETD adalah 22 November 2012.
- Setiap pemegang saham yang memiliki 20 saham lama yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham pada 22 November 2012 pukul 16.00 mempunyai 109 hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) yang setiap satu HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham baru yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan pemesanan pelaksanaan HMETD.
- HMETD dapat diperdagangankan di dalam maupun luar Bursa Efek Indonesia mulai 26-30 November 2012. Pencatatan saham baru hasil pelaksanaan HMETD akan dilakukan di BEI pada 26 November 2012 dan tanggal terakhir pelaksanaan HMETD adalah 30 November 2012.
"Apabila sisa saham baru yang tdak diambil bagian oleh para pemegang saham seluruhnya, akan diambil oleh PT Gama Nusapala pada harga penawaran, yaitu Rp 220 setiap saham," demikian isi prospektus. PT Gama Nusapala merupakan pemilik 66,07% saham Cowell Development.
Dana hasil rights issue ini sebanyak 99,4% dalokasikan untuk pembelian 99,98% kepemilikan saham Boliden Properties Ltd pada PT Plaza Adika Lestari (PAL). Saat ini kegiatan usaha PAL adalah mengelola pusat perbelanjaan Plaza Atrium, perkantoran Graha Atrium, pertokoan di Kawasan Segiata Senen Jakarta Pusat, dan perbengkelan kendaraan bermotor Atrium Service Point.
Sisanya, sekitar 0,60% akan digunakan untuk modal kerja meliputi pengembangan lahan dan pengerjaan proyek.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News