Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT PP Tbk (PTPP) terus mengokohkan kinerja keuangannya. Perusahaan konstruksi pelat merah ini bertekad meraih kontrak baru senilai total Rp 49,1 triliun di sepanjang 2018 ini.
PTPP akan banyak menggarap proyek baru pada bulan Agustus hingga pengujung tahun nanti. "Kami optimistis target tercapai. Semua sektor digeber," ujar Sekretaris Perusahaan PTPP, Agus Samuel Kana, kepada Kontan.co.id, Kamis (16/8) pekan lalu.
Memang, kinerja PTPP dalam mengejar proyek-proyek baru terbilang cukup bagus dibandingkan saudara-saudaranya sesama kontraktor pelat merah. Hingga akhir Juli 2018, PTPP berhasil mengantongi kontrak baru Rp 21,6 triliun. Pencapaian ini mirip dengan realisasi di periode yang sama tahun lalu.
Namun, jika dibandingkan dengan target yang ditetapkan tahun ini, realisasi kontrak baru selama Januari-Juli tersebut baru 44%. Tahun ini, PTPP membidik kontrak anyar sebesar Rp 49,1 triliun.
Menurut Agus, PTPP biasa mengantongi kontrak baru lebih banyak pada paruh kedua. Sebab, pada kuartal ketiga dan kuartal keempat, banyak dibuka tender proyek baru, baik dari pemerintah maupun swasta.
Pada bulan ini saja, PTPP sudah berhasil mendapatkan beberapa kontrak anyar. Jika dihitung, pencapaian kontrak baru PTPP hingga pekan lalu sudah lebih dari Rp 22 triliun. "Salah satu proyek yang didapat pada Agustus ini adalah pembangunan jalan akses Patimban sepanjang 8,2 kilometer," ungkap Agus.
Proyek tersebut diperoleh dari Kementerian PUPR melalui konsorsium Shimizu dan Bangun Cipta Konstruksi. Adapun nilai pekerjaan konstruksi jalan akses Patimban sebesar Rp 1,12 triliun dan akan diselesaikan selama 18 bulan.
Sepanjang tahun ini, PTPP sudah banyak mendapatkan kontrak baru dari sektor infrastruktur. Sebelumnya, mereka meraih kontrak Rp 1,02 triliun dari proyek pembangunan Pelabuhan Patimban tahap pertama. Proyek itu juga didapat melalui konsorsium bersama PT Wijaya Karya Tbk dan tiga perusahaan Jepang, yaitu Penta-Ocean Construction, TOA Corporation dan Rinkai Nissan Construction.
PTPP mendapatkan porsi 18% atau Rp 1,02 triliun dalam konsorsium tersebut, lalu 12% dimiliki WIKA dan 70% milik tiga perusahaan Jepang. Adapun total investasi tahap pertama itu senilai Rp 6,5 triliun dan ditargetkan rampung pada 2019.
Pelabuhan Patimban merupakan bagian dari proyek strategis nasional dan secara keseluruhan membutuhkan investasi Rp 43,3 triliun. Proyek ini terbagi dalam tiga tahap. Fase pertama, Pelabuhan Patimban direncanakan dapat melayani 3,5 juta TEUs peti kemas dan 600.000 kendaraan bermotor (CBU).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News