kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

PSBB lagi, begini saran ekonom Bahana Sekuritas agar investor awam tidak panik


Senin, 14 September 2020 / 06:00 WIB
PSBB lagi, begini saran ekonom Bahana Sekuritas agar investor awam tidak panik


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

Bahana TCW Investment Management, bagian dari Holding Perasuransian dan Penjaminan yang dikenal dengan nama Indonesia Financial Group atau IFG mencatat, ketika akhir Maret lalu, tekanan dollar AS terhadap rupiah sangatlah kuat. Dimana, dollar AS naik cukup drastis hingga hampir menyentuh level Rp 17.000 per dollar AS.

Harga emas sempat anjlok, tingkat uncertainty pasar juga sangat tinggi dan harga minyak juga anjlok. Saat itu, fenomena rush for dollar cash memukul pasar modal dan nilai tukar di negara berkembang agar investor dapat memiliki cash dollar. 

Baca Juga: PSBB DKI kembali berlaku, begini arah pergerakan IHSG pada Senin (14/9)

Keadaan membaik setelah bank sentral dunia yang dipimpin oleh the Fed menggelontor likuiditas. Walau diperlukan, pemberlakuan kembali PSBB sangat wajar membuat investor saham khawatir akan terjadi pelambatan ekonomi kembali. 

Dalam kondisi seperti ini juga membuat perbankan akan menahan keinginan untuk menyalurkan kredit sehingga bank akan banyak menempatkan dana dalam surat berharga negara. "Investor asing juga bertanya apakah Bank Indonesia akan terus mengemban skema burden sharing dimana aksi quantitative easing yang dilakukan akan memperlemah rupiah," kata Budi dalam rilis.
 
Budi memproyeksikan, Bank Indonesia kembali menurunkan bunga. Selain spread terhadap inflasi masih positif, kinerja penyaluran kredit juga masih lemah. 
 
Untuk investor awam, Budi menyarankan untuk defensif dengan memanfaatkan instrumen surat berharga negara (SBN) yang sedang ditawarkan. Sementara untuk investor yang lebih mahir dan berani dapat secara selektif berinvestasi pada saham yang paling banyak ditinggalkan oleh investor asing. 

Baca Juga: PSBB Jakarta berlaku lagi, begini rekomendasi saham-saham emiten properti

Budi Hikmat berharap pemerintah dapat mempercepat realisasi stimulus Pemulihan Ekonomi Sosial (PEN), terutama untuk bantuan sosial, kesehatan, maupun insentif yang menunjang UMKM. Sebab langkah tersebut positif dengan adanya alokasi dana yang cukup besar bagi Polri untuk mendukung pelaksanaan PSBB.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×