kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

PSBB diperketat, rupiah bisa menuju Rp 15.300 per dolar AS tahun ini


Kamis, 10 September 2020 / 16:28 WIB
PSBB diperketat, rupiah bisa menuju Rp 15.300 per dolar AS tahun ini
ILUSTRASI. Nilai tukar rupiah tercatat melemah 0,38% ke level Rp 14.855 per dolar AS, Kamis (10/9).


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana pemerintah DKI Jakarta untuk kembali menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di ibu kota, bisa memberikan dampak lanjutan pada pelemahan nilai tukar rupiah. Jika kebijakan tersebut berlanjut hingga skala nasional, maka rupiah diprediksi bisa meyentuh level Rp 15.300 per dolar Amerika Serikat (AS) di sisa 2020.

Mengutip Bloomberg, pada perdagangan Kamis (10/9) nilai tukar rupiah tercatat melemah 0,38% ke level Rp 14.855 per dolar AS. "Saat PSBB di Jakarta diperketat, kemungkinan besar daerah lain akan mempertimbangkan penerapan kebijakan serupa," kata Analis Finnex Berjangka Nanang Wahyudin kepada Kontan.co.id, Kamis (10/9). 

Awalnya, pelaku pasar akan melihat reaksi pasar keuangan di awal penerapan PSBB ketat pada Senin (14/9) nanti. Nanang menilai, selama pengetatan PSBB hanya berlangsung di ibu kota, kemungkinan nilai tukar rupiah akan terjaga di kisaran Rp 14.800 per dolar AS hingga Rp 15.000 per dolar AS. 

"Tapi kalau sampai cakupan nasional (PSBB ketat) maka rupiah akan menuju Rp 15.300 per dolar AS, meskipun selama prosesnya akan ada intervensi dari Bank Indonesia (BI)," ungkap Nanang. 

Baca Juga: Loyo, rupiah ditutup melemah 0,38% ke Rp 14.855 per dolar AS pada Kamis (10/9)

Nanang menilai, sejauh ini faktor internal lebih banyak mendominasi pelemahan mata uang Garuda. Pengetatan PSBB di DKI Jakarta juga diyakini masih terus menekan pergerakan rupiah meskipun masih dalam level terbatas. Di sisi lain neraca dagang masih dalam proses pemulihan dari dampak PSBB Maret 2020.

Sementara itu, dari eksternal Nanang meyakini masih banyak sentimen yang mampu jadi penopang penguatan mata uang Garuda. Antara lain, pelaku pasar dan investor masih menunggu data klaim pengangguran AS yang bakal dirilis Kamis (10/10) waktu setempat. 

Baca Juga: Tak bertenaga, rupiah terus melemah ke RP 14.842 per dolar AS



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×