CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

PSBB diperketat, rupiah bisa menuju Rp 15.300 per dolar AS tahun ini


Kamis, 10 September 2020 / 16:28 WIB
PSBB diperketat, rupiah bisa menuju Rp 15.300 per dolar AS tahun ini
ILUSTRASI. Nilai tukar rupiah tercatat melemah 0,38% ke level Rp 14.855 per dolar AS, Kamis (10/9).


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

Setelah itu, pelaku pasar tengah menanti hasil rapat bank sentral European Central Bank (ECB). Gubernur ECB diprediksi bakal mengambil keputusan untuk menahan suku bunga rendah bahkan kebijakan negatif.

Nanang menilai langkah yang mungkin diambil ECB seperti penambahan stimulus dan kebijakan untuk meredam inflasi Benua Biru tersebut. "Kebijakan negatif bisa membuat euro menguat tajam dan berimbas pada penguatan mata uang lain seperti poundsterling, dolar Australia, dan mata uang di Asia termasuk rupiah. Sedangkan dolar AS, bakal melemah terhadap mata uang tersebut," ujar Nanang.

Selain rapat ECB, PDB Inggris diprediksi bakal mengalami kontraksi dan sekali lagi bakal memberikan sentimen positif bagi mata uang Garuda. Di samping itu, pelaku pasar juga menanti rapat bank sentral AS Federal Reserve pekan depan yang bisa memberikan beragam reaksi di pasar keuangan global.

Nanang meyakini The Fed belum menunjukkan sinyal untuk bergerak agresif dan masih fokus pada proses pemulihan ekonomi Negeri Paman Sam. Kebijakan The Fed akan terpaku pada perkembangan Covid-19, mempertahankan suku bunga rendah, dan meluncurkan berbagai upaya untuk mendorong perekonomian. "Apalagi sekarang momentum pemilihan presiden AS, sehingga banyak faktor yang bakal melemahkan dolar AS ke depan," kata dia. 

Baca Juga: PSBB total kembali diterapkan di Jakarta, berikut saham pilihan Mirae Asset Sekuritas

Apabila data pengangguran AS yang bakal dirilis nanti malam cukup positif, Nanang meyakini dampaknya ke penguatan dolar AS hanya sementara. Ini karena, secara teknikal market menunjukkan adanya tren pelemahan dolar AS karena sudah sempat menguat dalam enam hari terakhir. Dengan begitu, mata uang Asia juga punya potensi untuk menguat kembali.

Nanang meyakini pelemahan rupiah yang terjadi saat ini hanya bersifat sementara lantaran banyak sentimen yang bakal menggerakkan rupiah ke depan. Pengetatan PSBB dinilai hanya akan melemahkan rupiah sementara jika penerapannya belum berskala nasional.

Baca Juga: Emiten-emiten yang bakal meraup keuntungan dari kebijakan perketatan PSBB

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×