kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PSBB diperketat, emiten pengelola gerai makanan berharap dari layanan delivery


Jumat, 11 September 2020 / 09:59 WIB
PSBB diperketat, emiten pengelola gerai makanan berharap dari layanan delivery


Reporter: Kenia Intan | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan kembali menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) secara ketat Senin, 14 September 2020. Keputusan itu telah diumumkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Rabu (9/9). 

Dengan adanya penerapan PSBB itu, sektor usaha rumah makan atau restoran tetap diperbolehkan dibuka, akan tetapi tidak diperkenankan melayani makan di tempat atau dine in

Analis Ciptada Sekuritas Robert Sebastian menjelaskan emiten-emiten pengelola gerai makanan masih memiliki prospek karena adanya layanan antar atau delivery baik yang disediakan oleh gerai makanan maupun aplikasi. "Tren dari makanan cepat saji sudah mengarah ke delivery," kata Robert kepada Kontan.co.id, Kamis (10/9). 

Tidak jauh berbeda, Analis Kiwoom Sekuritas Sukarno Alatas juga mengungkapkan ada perubahan pola pelanggan dari yang biasanya makan di tempat menjadi take away maupun delivery. Sehingga, emiten-emiten yang bisa memaksimalkan layanan take away maupun delivery di tengah kondisi seperti saat ini memiliki potensi untuk bertahan. "Paling tidak kinerjanya tidak turun terlalu drastis," kata Sukarno kepada Kontan.co.id, Kamis (10/9). 

Baca Juga: Promo KFC makan berdua mulai Rp 45.455, berlaku sampai 13 September 2020

Walau masih memiliki harapan dari delivery, Sukarno tetap merekomendasikan hold saham-saham emiten gerai makanan untuk saat ini. Strategi selanjutnya bisa kembali beli di harga yang lebih terdiskon lagi.

Akan tetapi, pelaku pasar tetap perlu mempertimbangkan fundamental perusahaan. Kinerja emiten yang sedari awal kurang bagus seperti PT Cipta Selera Murni Tbk (CSMI) patut diwaspadai. 

Baca Juga: PSBB kembali diperketat, PZZA fokuskan penjualan delivery dan take away

Sementara itu, Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Okie Ardiastama berpendapat emiten yang mampu melakukan penetrasi ke pasar lewat penjualan online dipandang masih memiliki sisi menarik. Ia mencontohkan seperti yang dilakukan PT Sarimelati Kencana Tbk (PZZA). Menurut Okie peran penjualan online dan strategi pemasaran berjualan turun ke jalan dapat menekan risiko perlambatan dari minimnya masyarakat yang berkunjung gerai. 

Adapun Sekretaris Perusahaan Sarimelati Kencana Kurniadi Sulistyomo juga mengamati, karena pelanggan cenderung menjaga kesehatan dan menghindari penularan virus, selama enam bulan terakhir pembelian secara delivery maupun take away meningkat drastis. Walaupun diakuinya, pendapatan dari dine in masih lebih besar. Ke depan, PZZA  akan tetap fokus melayani delivery dan take away dengan diterapkannya kembali PSBB nanti. 

Baca Juga: Sudah melantai di BEI, ini target Kurniamitra (KMDS) selanjutnya

Dibanding emiten gerai makanan yang lain, Robert bilang saham PZZA memang paling atraktif dari sisi likuiditasnya. Koreksi sejak awal tahun, hingga 47,75% year to date (ytd) menambah daya tarik saham PZZA untuk dikoleksi. 

Kendati demikian, Robertus masih menyarankan untuk wait and see atau hold saham PZZA. " Mengingat situasi yang tidak menentu," imbuh Robert.

Sementara Okie melihat belum ada yang bisa direkomendasikan dari emiten pengelola gerai makanan. Adapun untuk PZZA cenderung wait and see.

Baca Juga: Aprindo berharap mall dan peritel modern tak ikut ditutup saat PSBB, ini alasannya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×