Reporter: Kenia Intan | Editor: Handoyo
Sementara itu, Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Okie Ardiastama berpendapat emiten yang mampu melakukan penetrasi ke pasar lewat penjualan online dipandang masih memiliki sisi menarik. Ia mencontohkan seperti yang dilakukan PT Sarimelati Kencana Tbk (PZZA). Menurut Okie peran penjualan online dan strategi pemasaran berjualan turun ke jalan dapat menekan risiko perlambatan dari minimnya masyarakat yang berkunjung gerai.
Adapun Sekretaris Perusahaan Sarimelati Kencana Kurniadi Sulistyomo juga mengamati, karena pelanggan cenderung menjaga kesehatan dan menghindari penularan virus, selama enam bulan terakhir pembelian secara delivery maupun take away meningkat drastis. Walaupun diakuinya, pendapatan dari dine in masih lebih besar. Ke depan, PZZA akan tetap fokus melayani delivery dan take away dengan diterapkannya kembali PSBB nanti.
Baca Juga: Sudah melantai di BEI, ini target Kurniamitra (KMDS) selanjutnya
Dibanding emiten gerai makanan yang lain, Robert bilang saham PZZA memang paling atraktif dari sisi likuiditasnya. Koreksi sejak awal tahun, hingga 47,75% year to date (ytd) menambah daya tarik saham PZZA untuk dikoleksi.
Kendati demikian, Robertus masih menyarankan untuk wait and see atau hold saham PZZA. " Mengingat situasi yang tidak menentu," imbuh Robert.
Sementara Okie melihat belum ada yang bisa direkomendasikan dari emiten pengelola gerai makanan. Adapun untuk PZZA cenderung wait and see.
Baca Juga: Aprindo berharap mall dan peritel modern tak ikut ditutup saat PSBB, ini alasannya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News