kontan.co.id
banner langganan top
Jum'at, 11 April 2025 | : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.889.000   43.000   2,33%
  • USD/IDR 16.800   9,00   0,05%
  • IDX 6.268   13,68   0,22%
  • KOMPAS100 894   2,33   0,26%
  • LQ45 705   -2,31   -0,33%
  • ISSI 194   1,19   0,62%
  • IDX30 371   -1,92   -0,52%
  • IDXHIDIV20 448   -2,97   -0,66%
  • IDX80 101   0,12   0,12%
  • IDXV30 106   0,39   0,37%
  • IDXQ30 122   -1,33   -1,08%
  • EMAS 1.889.000   43.000   2,33%
  • USD/IDR 16.800   9,00   0,05%
  • IDX 6.268   13,68   0,22%
  • KOMPAS100 894   2,33   0,26%
  • LQ45 705   -2,31   -0,33%
  • ISSI 194   1,19   0,62%
  • IDX30 371   -1,92   -0,52%
  • IDXHIDIV20 448   -2,97   -0,66%
  • IDX80 101   0,12   0,12%
  • IDXV30 106   0,39   0,37%
  • IDXQ30 122   -1,33   -1,08%
  • EMAS 1.889.000   43.000   2,33%
  • USD/IDR 16.800   9,00   0,05%
  • IDX 6.268   13,68   0,22%
  • KOMPAS100 894   2,33   0,26%
  • LQ45 705   -2,31   -0,33%
  • ISSI 194   1,19   0,62%
  • IDX30 371   -1,92   -0,52%
  • IDXHIDIV20 448   -2,97   -0,66%
  • IDX80 101   0,12   0,12%
  • IDXV30 106   0,39   0,37%
  • IDXQ30 122   -1,33   -1,08%

Proyeksi Bursa Asia: Pekan Depan Pasar Dibayangi Tekanan Jual Global


Minggu, 06 April 2025 / 22:36 WIB
Proyeksi Bursa Asia: Pekan Depan Pasar Dibayangi Tekanan Jual Global
ILUSTRASI. A pedestrian walks past a stock quotation board showing Nikkei share average outside a brokerage in Tokyo, Japan April 4, 2025. REUTERS/Kim Kyung-Hoon


Reporter: Inggit Yulis Tarigan | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks bursa saham di Asia menutup perdagangan Jumat (4/4) dengan rata rata melemah.

Melansir Google Finance, performa indeks saham utama Hongkong, yakni Hang Seng Index (HSI) ditutup melemah 1,52% dan indeks Shanghai Composite asal Shanghai melemah 0,26%

Masih di kawasan Asia Timur, indeks Nikkei 225 asal Tokyo melemah 2,75%. Sementara indeks saham asal India, SENSEX melemah 1,22%. 

Bursa saham Asia menghadapi risiko tekanan jual tajam pada pekan depan, menyusul meningkatnya tensi perdagangan antara Amerika Serikat dengan sejumlah negara mitra. 

Sentimen negatif ini menyelimuti pasar setelah Washington memutuskan untuk mengenakan tarif tinggi terhadap beberapa negara besar di kawasan Asia.

Baca Juga: Tarif Trump Bikin Bursa Asia Anjlok, Ini Pengaruhnya ke Indonesia

Menurut VP Marketing, Strategy, and Planning Kiwoom Sekuritas Oktavianus Audi, kebijakan tarif AS saat ini menyasar negara-negara yang sangat bergantung pada ekspor dan manufaktur, seperti Jepang dan Vietnam. 

“Bea 24% untuk impor dari Jepang dan 25% untuk pengiriman mobil ke AS telah memberikan pukulan besar pada sektor otomotif Jepang,” jelasnya. 

Ia menambahkan, Vietnam juga terancam karena AS merupakan pasar ekspor terbesar mereka, dengan surplus lebih dari US$ 123 miliar tahun lalu.

Senada, Senior Technical Analyst Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Nafan Aji Gusta menyebut bahwa efek kebijakan tersebut akan sangat terasa di bursa global, termasuk Indonesia. 

Baca Juga: Bursa Asia Melemah pada Jumat (4/4) Pagi, Mengekor Wall Street

“IHSG sangat bergantung pada sentimen global. Jika tekanan di Wall Street meningkat akibat perang dagang, maka risiko terjadinya trading halt cukup terbuka,” ujarnya.

Pasar saat ini juga menantikan rilis FOMC dan data inflasi AS untuk Maret 2025, yang diperkirakan melambat menjadi 2,5% YoY dari 2,8% YoY.

Namun, jika data aktual menunjukkan angka yang lebih tinggi, pasar dipastikan akan kembali tertekan, memperpanjang tren negatif di Asia.

Baca Juga: Bursa Asia Melemah Sepekan, Sentimen Tarif Trump dan Data Ekonomi AS Jadi Penekan

Selanjutnya: Presiden Prabowo Mendadak Kunjungi PM Malaysia Anwar Ibrahim, Apa yang Dibahas?

Menarik Dibaca: Anda Enggak Mau Boros Terus? Coba 7 Cara Melacak Pengeluaran Bulanan Ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×