kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Proyek meleset, fulus ADHI tak penuhi target


Selasa, 29 Oktober 2013 / 06:06 WIB
Proyek meleset, fulus ADHI tak penuhi target
ILUSTRASI. Pekerja melintas di depan layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/pras.


Reporter: Kornelis Pandu Wicaksono | Editor: Avanty Nurdiana

JAKARTA. Kinerja PT Adhi Karya Tbk (ADHI) makin melaju. Hingga kuartal III-2013. pendapatan ADHI naik 58,62% menjadi Rp 5,66 triliun secara year on year (yoy). Bahkan, laba bersih ADHI melesat 103,78% menjadi Rp 179,76 miliar.

Analis Ciptadana Sekuritas, Kris Jonan menilai, kinerja ADHI tersebut masih sesuai dengan estimasi dia. “Jika dilihat dari estimasi konsensus, laba bersih ADHI mencapai 47% perkiraan setahun dan revenue mencapai 53%,” ujarnya, kemarin. Menurut dia, lonjakan kinerja ADHI itu tak mengagetkan karena biasanya bisnis sektor konstruksi memang mulai menggeliat di semester kedua.

Hanya saja, Kris memberi catatan, lonjakan laba bersih ADHI lebih karena ada kontribusi dari laba selisih kurs sebesar Rp 43,5 miliar dan juga dari laba penjualan aset tetap sebesar Rp 10,04 miliar.

Meski kinerja melejit, analis Trimegah Securities, Maria Renata menilai, pendapatan ADHI hingga kuartal III 2013 masih jauh dari proyeksi pendapatan sepanjang tahun ini sebesar Rp 12,9 triliun. Artinya, pendapatan ADHI sampai kuartal III baru memenuhi 43,87% dari proyeksi setahun.

Kepala Riset Samuel Sekuritas, Adrianus Bias Prasuryo menimpali, penyebab pendapatan ADHI masih jauh dari target, lantaran tertundanya beberapa proyek besar. Misal, mega proyek monorel bandara Soekarno-Hatta dan proyek pelabuhan penyangga Pelabuhan Tanjung Perak.

Ini membuat ADHI menurunkan target kontrak baru di tahun ini dari semula Rp 15 triliun menjadi hanya Rp 11,5 triliun. Hingga September 2013, kontrak baru ADHI baru mencapai Rp 6,9 triliun setara 60% dari target. ADHI juga menurunkan target pendapatan tahun ini dari Rp 13 triliun menjadi Rp 10 triliun.

Menurut Kris, proyek monorel berpotensi menyumbang Rp 3 triliun pada pendapatan ADHI di tahun ini. Namun, belum akan memberi kontribusi ke laba bersih.

Nah, lantaran proyek tertunda, Adrianus menurunkan target pendapatan ADHI di tahun ini. “Kami menurunkan estimasi pendapatan ADHI di tahun ini dan tahun depan sebesar 10,5% dan 18,4% seiring tertundanya eksekusi kedua proyek itu,” tulis dia, dalam risetnya, 28 Oktober 2013.

Tapi, tingkat keuntungan yang lebih tinggi dari bisnis properti membuat perkiraan laba bersih ADHI justru naik. Adrianus memperkirakan, ADHI di tahun ini mampu mencetak pendapatan Rp 9,85 triliun atau naik 29,06% dari tahun lalu. Adapun, laba bersih ADHI bisa mencapai Rp 352 miliar, atau naik 66,04%.

Menurut Kris, prospek ADHI di tahun ini masih baik. Ini karena, ada beberapa proyek yang akan segera dikerjakan sampai akhir tahun ini. Namun, di tahun depan prospek ADHI akan memburuk. Penyebabnya adalah hajatan pemilihan umum yang akan membuat beberapa proyek infrastruktur bisa terbengkalai. “Nanti perlu melihat ke arah mana kebijakan pemerintahan baru mengenai infrastruktur, apakah berubah atau tetap,” ujar Kris.

Adrianus masih menyarankan buy saham ADHI dengan target harga Rp 2.550. Analis Deutsche Bank, William Kho juga merekomendasikan buy dengan target harga Rp 4.350.

Pun begitu, analis Sucorinvest Central Gani, Arief Budiman menyarankan buy saham ADHI dengan target harga Rp 3.150. Kemarin, harga ADHI naik 6,25% ke Rp 2.125. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×