Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Noverius Laoli
CEO Edvisor.id Praska Putrantyo mengatakan, rencana pembukaan fasilitas baru di Tuban juga diharapkan dapat mendorong peningkatan penjualan dan produksi SMGR di sepanjang 2024.
Lalu, untuk rencana ekspor ke AS dinilai dapat memberikan dampak positif. Terlebih, kontribusi ekspor saat ini hampir 12% dan bertumbuh sekitar 29% per September 2023 dibanding periode sama tahun sebelumnya.
"Ditambah peluang kebijakan moneter yang lebih longgar di tahun 2024 bisa menjadi katalis positif bagi bisnis semen," ujarnya, Senin (8/1).
Baca Juga: Semen Indonesia (SMGR) Membeton Peluang dari Proyek IKN
Analis Philip Sekuritas Helen menambahkan, dari dalam negeri diperkirakan permintaan akan bertumbuh. Konsumsi semen domestik diproyeksi tumbuh 3% di tahun ini, lebih baik dari 2023 di 1%-2%.
Pendorong pertumbuhan permintaan dari insentif untuk pasar properti dan belanja infrastruktur pemerintah yang lebih tinggi. Helen memperkirakan kinerja SMGR masih tetap bertumbuh seiring rencana perluasan pasar ekspor.
Karenanya, Philip Sekuritas memproyeksikan pendapatan SMGR di 2024 mencapai Rp 40,97 triliun atau tumbuh 6,72% dari ekspektasi di 2023 sebesar Rp 38,39 triliun. Adapun laba bersih diperkirakan tumbuh 13,06% menjadi Rp 2,77 triliun dari proyeksi 2023 sebesar Rp 2,45 triliun.
Baca Juga: Semen Indonesia (SMGR) Suplai 80% Pasokan Semen di Proyek IKN
Mirae Andre mempertahankan rekomendasi buy SMGR dengan target harga Rp 8.025 per saham. Helen merekomendasikan buy SMGR dengan target harga Rp 8.000. Adapun Aurellia Setiabudi, analis BNI Sekuritas rekomendasikan buy dengan target harga Rp 7.700.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News