Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Pasokan instrumen investasi bagi investor di awal tahun semakin bertambah. Kali ini, PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo) menawarkan obligasi senilai Rp 1 triliun.
Obligasi yang diterbitkan anak perusahaan PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) itu diterbitkan dalam dua seri. Yakni, seri A bertenor tiga tahun yang ditawarkan dengan kupon sekitar 10% hingga 10,75%. Serta seri B bertenor lima tahun yang ditawarkan dengan tenor 10,25% hingga 11%.
Yuniar Restanto, Associate Director Standard Chartered Securities Indonesia mengatakan kupon akan dibayarkan secara triwulanan. "Rencananya, obligasi ini akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 3 Maret 2014," ujar Yuniar, Jakarta, Selasa (28/1).
Adam Gifari, Presiden Direktur Protelindo mengatakan hasil emisi penerbitan obligasi ini akan digunakan untuk membayar lebih awal sebagian pinjaman perbankan. Pinjaman yang dimaksud merupakan pinjaman dengan total outstanding Rp 3 triliun dari PT Bank Negara Indonesia (BNI).
"Hasil emisi obligasi untuk melunasi lebih awal sebagian pinjaman BNI tersebut," ujar Adam.
Adam mengatakan perusahaan masih memiliki sumber likuiditas lebih dari Rp 3 triliun yang berasal dari saldo kas, fasilitas kredit yang tersedia serta arus kas bebas dari kegiatan operasional selama 12 bulan ke depan.
Dengan demikian, perusahaan dapat melakukan reinvestasi dalam bisnis menara. Untuk penerbitan obligasi ini, perusahaan telah mendapatkan peringkat AA- dari PT Fitch Ratings Indonesia.
Perusahaan milik Grup Djarum ini telah memilih lima penjamin pelaksana emisi yang bersedia menyerap obligasi sepenuhnya jika tidak laku di pasar (full commitment). Mereka adalah PT BCA Sekuritas, PT BNI Securities, PT CIMB Securities Indonesia, PT DBS Vickers Securities Indonesia, dan PT Standard Chartered Securities Indonesia.
Sementara itu, PT Bank Permata Tbk (BNLI) ditunjuk sebagai wali amanat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News