Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Setelah PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) menyiapkan satu lagi anak usaha yang asetnya akan dilepaskan. Anak usaha itu adalah PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel).
"Kami menyiapkan karpet merah (bagi Telkomsel) untuk IPO atau backdoor listing," ujar Indra Utoyo, Direktur Inovasi dan Portofolio Strategis TLKM, Rabu (27/11).
Menurut dia, pihak Singapore Telecomunications Limited (SingTel) sudah setuju untuk rencana tersebut. Seperti diketahui, SingTel memiliki 35% saham Telkomsel. Indra bilang, pihaknya terus memberikan informasi terkini mengenai hal tersebut.
Indra tidak mengatakan kapan aksi ini akan dilakukan. "Nanti setelah Mitratel selesai," tuturnya. Seperti halnya Mitratel, TLKM akan mencariĀ mitra bisnis terlebih dahulu baru IPO.
Alasan manajemen Telkom melakukan aksi korporasi itu adalah untuk memaksimalkan potensi aset, khususnya menara. Saat ini, Telkomsel memiliki 14.000 unit menara.
Perseroan tengah memproses calon mitra Mitratel. Pilihannya, tinggal dua, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) dan PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo), anak usaha PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR).
TLKM akan menukar (swap) 49% saham Mitratel dengan saham calon mitra. Dengan begitu, keduanya bisa tumbuh secara bersama-sama. Saat ini, Mitratel memiliki 4.000 menara. Total aset Mitratel per akhir September 2013 sebesar Rp 4,93 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News