Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten menara telekomunikasi PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) melalui PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo) telah menyelesaikan akuisisi 94,03% saham PT Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR) pada Jumat, 1 Oktober 2021. Nilai pembelian kepemilikan mayoritas tersebut mencapai Rp 16,7 triliun.
Presiden Direktur Sarana Menara Nusantara Aming Santoso mengatakan, transaksi akuisisi ini merupakan transaksi yang keenam dan menjadi yang terbesar dalam kurun waktu enam tahun terakhir. "Kami sangat senang dapat menyelesaikan transaksi strategis ini dalam waktu yang singkat," ucap Aming dalam keterangan tertulis, Jumat (1/10).
Menurut Aming, Solusi Tunas Pratama adalah perusahaan menara independen terbesar ketiga di Indonesia. Jumlah menara yang dimiliki mencapai 6.780 unit dengan 12.500 penyewaan, serta mempunyai 9.000 kilometer jaringan fiber optic.
Setelah akuisisi ini, Protelindo akan memiliki 28.300 unit menara dengan 53.000 penyewaan, serta jaringan fiber optic sepanjang 67.800 kilometer. Anak usaha Sarana Menara Nusantara ini juga akan memperoleh tambahan pendapatan dari Solusi Tunas Pratama lebih dari Rp 2,1 triliun dan EBITDA dapat menguat hampir Rp 1,9 triliun.
Baca Juga: Resmi Menjadi Pengendali Baru Solusi Tunas (SUPR), Protelindo Akan Gelar Tender Offer
"Skala yang lebih besar ini meningkatkan posisi keuangan kami dan layanan kepada pelanggan kami. Akuisisi ini juga memungkinkan peningkatan efisiensi dan sinergi operasional perusahaan,” ungkap Aming.
Sumber pendanaan transaksi ini berasal dari pinjaman baru sebesar Rp 14 triliun ditambah dengan menggunakan fasilitas pinjaman yang telah ada sekitar Rp 2,7 triliun. Sebagaimana diketahui, pada 16 September 2021, anak-anak usaha TOWR, yakni Protelindo dan Iforte menyepakati fasilitas kredit terpisah dari tujuh bank dengan total nilai Rp 14 triliun.
Aming mengatakan, meskipun utang perusahaan naik, Fitch Ratings baru-baru ini menegaskan kembali peringkat internasional BBB dan peringkat domestik AAA dengan prospek stabil untuk Protelindo setelah akuisisi. S&P juga masih memandang Protelindo sebagai investment grade credit dengan peringkat BBB-. “Sejarah manajemen keuangan kami yang prudent telah memungkinkan kami untuk mengumpulkan dana yang besar dengan tetap mempertahankan peringkat investasi kami,” kata Aming.
Baca Juga: Ada Transaksi Crossing Saham SUPR Bernilai Jumbo Hingga Rp 16,7 Triliun
Dalam transaksi akuisisi ini, Redpeak Advisers berperan sebagai penasihat keuangan eksklusif Protelindo. Sementara itu, yang berperan sebagai penasihat hukum adalah Duane Morris and Makes & Partners.
Sebagai informasi, Protelindo ditetapkan sebagai pihak pembeli saham Solusi Tunas Pratama setelah menjadi pemenang tender/lelang yang berjalan selama kurang lebih empat bulan. Protelindo mengambil alih saham-saham tersebut dari 14 penjual yang berbentuk korporasi.
Para penjualan tersebut terdiri dari PT Kharisma Indah Ekaprima, Cahaya Anugerah Nusantara Holdings Limited, Pioneering Networks Investments, Fajarindo Nusantara Holdings, Perdana Indonesia Holdings, Uniperkasa Indonesia Investments, dan Nusantara Connectivity Ventures. Ada juga Puncak Pratama Holdings Limited, Clearwater Insight Investments, Tumbuh Abadi Holdings Limited, Sentral Nusantara Holdings Limited, Great Archipelago Capital, Evergreen Digital Capital, dan Towering Heights Investments Limited.
Setelah transaksi pengambilalihan ini selesai, Protelindo akan menjadi pengendali baru Solusi Tunas Pratama, menggantikan PT Kharisma Indah Ekaprima yang sebelumnya menggenggam kepemilikan sebesar 25,6%. Protelindo juga akan melaksanakan penawaran tender yang wajib dilakukan sesuai dengan ketentuan dalam POJK 9/2018.
Baca Juga: Perkuat jaringan, Sarana Menara (TOWR) segera merampungkan akuisisi SUPR
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News