kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Prospek saham Waskita Beton Precast (WSBP) bergantung pada reaksi pasar


Selasa, 16 Oktober 2018 / 22:41 WIB
Prospek saham Waskita Beton Precast (WSBP) bergantung pada reaksi pasar
ILUSTRASI. Proyek pembangunan tol oleh WSKT


Reporter: Krisantus de Rosari Binsasi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) telah mengantongi kontrak sebesar 51% di periode September 2018. Meskipun demikian, perusahaan masih ada pembayaran proyek pembangunan jalan tol lainnya sampai akhir tahun.

Selain itu, perusahaan juga menargetkan untuk memperoleh kenaikan kontrak baru di tahun depan sebesar 20% dari total kontrak tahun ini senilai Rp 8,3 triliun.

Analis Senior CSA Research Institute Reza Priyambada mengatakan, WSBP masih mengejar sejumlah kontrak baru untuk mencapai target realisasi 2018 sejalan dengan realisasi yang baru mencapai 51,80% per September 2018.

"WSBP juga telah berhasil menambah sejumlah kontrak baru pada kuartal tiga 2018. Pekerjaan tersebut antara lain proyek PT Pertamina (Persero) Balikpapan, Addendum pryek Bocimi, proyek Cibitung—Cilincing, dan proyek Cimanggis Cibitung. Kontrak baru Rp 4,3 triliun per September 2018," kata Reza, Selasa (16/10).

Reza melanjutkan, secara target dan perolehan proyek memang menarik. Tapi, kalau terkait dengan sahamnya itu akan balik lagi ke reaksi pasar terhadap industri precast dan konstruksi.

"Sentimen terkait pendanaan dan waktu yang dibutuhkan untuk balik modal (payback period) dari investasi di sejumlah proyek infrastruktur membuat pelaku pasar belum banyak masuk ke saham-saham terkait," kata dia.

Lebih lanjut Reza bilang, tren kinerja keuangannya memang cenderung meningkat secara pencatatan akuntansi. Namun, sepertinya itu lebih kepada pencatatan di buku dibandingkan perolehan riilnya.

"Ini yang membuat investor belum banyak masuk ke saham-saham berkaitan dengan konstruksi. Kalau belum ada perubahan terkait dengan masalah pendanaan dan hasil riil yang mereka peroleh hingga penambahan proyek tentunya akan berpengaruh terhadap minat investor. Asumsinya semua dalam kondisi baik maka kinerja harga sahamnya bisa lebih meningkat dari saat ini," tambahnya.

Dari sisi saham, Reza bilang harga saham di level Rp 338 per saham saat ini masih terlalu rendah untuk WSBP. "Ditargetkan paling tidak ke kisaran Rp 450 per saham dalam jangka pendek dengan asumsi jika minat beli kembali meningkat," pungkas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×