Reporter: Klaudia Molasiarani | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Dalam situasi ketidakpastian global saat ini, beberapa perusahaan manajemen investasi masih optimistis untuk meracik portofolio reksadana campuran. Padahal, tekanan geopolitik maupun ekonomi global masih membayangi kinerja indeks acuan reksadana campuran.
Baru-baru ini, beberapa perusahaan manajemen investasi baru saja merilis produk reksadana terbarunya. Sebagai contoh, PT Setiabudi Investment Management yang baru saja merilis Reksadana Setiabudi Dana Kombinasi Dinamis pada 9 Maret lalu.
Oktavianingsih, Fund Manager PT Setiabudi Investment Management bilang, prospek reksadana campuran ke depan masih akan positif. "Karena investor asing banyak yang masuk ke obligasi Indonesia. Terbukti dari net buy yang masih besar," ujarnya saat dihubungi KONTAN, Rabu (3/5) lalu.
Adapun, manajemen bakal mengalokasikan aset pada saham-saham di sektor keuangan, properti, industri dasar, perkebunan, konsumsi, dan infrastruktur yang menurutnya memiliki prospek positif ke depan.
Menurut Oktavianingsih, meski beberapa sektor tersebut sempat tertekan, peluang adanya perbaikan masih cukup besar. "Misal dari sektor perkebunan. Harga Crude Palm Oil (CPO) kan sempat tertekan, tetapi substitusinya masih mahal sehingga demand untuk CPO masih tetap ada," imbuhnya.
Segendang sepenarian, Genda Wira Anjalu, Head of Investment PT Insight Investment Management juga melihat adanya peluang perbaikan dari sektor tersebut. "Tahun ini kami memilih sektor perbankan, tetapi tetap selektif. di tengah mulai membaiknya kualitas aset beberapa bank dan optimisme kenaikkan pertumbuhan kredit," imbuhnya.