kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.880.000   -4.000   -0,21%
  • USD/IDR 16.260   50,00   0,31%
  • IDX 6.928   30,28   0,44%
  • KOMPAS100 1.008   6,44   0,64%
  • LQ45 773   2,07   0,27%
  • ISSI 227   2,98   1,33%
  • IDX30 399   1,47   0,37%
  • IDXHIDIV20 462   0,59   0,13%
  • IDX80 113   0,62   0,55%
  • IDXV30 114   1,38   1,22%
  • IDXQ30 129   0,27   0,21%

Prospek PGAS 2025: Menanti Kepastian Pasokan dan Strategi Jangka Panjang


Senin, 30 Juni 2025 / 20:12 WIB
Prospek PGAS 2025: Menanti Kepastian Pasokan dan Strategi Jangka Panjang
ILUSTRASI. Pekerja memeriksa instalasi jaringan gas (jargas) rumah tangga yang dikembangkan Perusahaan Gas Negara (PGN) di kawasan Bintaro, Tangerang Selatan, Kamis (12/6/2025). PGN mengelola lebih dari 815.000 sambungan rumah (SR) dengan jaringan pipa sepanjang 20.000 km. PGN menargetkan dapat menyelesaikan 400.000 SR pada tahun 2025. (KONTAN/Carolus Agus Waluyo)


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Noverius Laoli

Volume distribusi gas PGAS diperkirakan hanya tumbuh 1,1% yoy, sedangkan volume transmisi gas justru diperkirakan turun dari 1.543 MMSCFD pada 2024 menjadi 1.400 MMSCFD pada 2025. Penurunan ini disebabkan oleh menurunnya output gas di Sumatera Selatan dan Jawa Barat.

"Di sisi hulu, lifting minyak dan gas juga turun 8,1% yoy menjadi 6,8 juta barel ekuivalen minyak (MMBOE) akibat penurunan alamiah di blok Pangkah," jelasnya.

Di tengah tekanan tersebut, PGAS tetap melanjutkan ekspansi infrastruktur dan diversifikasi usaha.

Baca Juga: Bakal Bangun Jargas 2025, Perusahaan Gas Negara (PGAS) Anggarkan Capex US$ 29 Juta

Proyek pipa gas Tegal–Cilacap yang terintegrasi dengan jaringan Gresik–Semarang dan Cisem Fase II terus dikebut untuk memenuhi permintaan industri dan pasokan ke kilang Pertamina. Di sisi hilir, PGAS menargetkan penambahan 200.000 sambungan rumah tangga jaringan gas kota.

Perusahaan juga menggarap peluang baru di segmen LNG trading dan regasifikasi dengan optimalisasi FSRU Lampung.

Tidak hanya itu, PGAS mulai menjajaki potensi energi hijau dengan monetisasi biomethane, serta mengejar perpanjangan kontrak bagi blok-blok migas seperti Muara Bakau dan Muriah untuk menjaga portofolio hulu tetap produktif.

Baca Juga: Laba Bersih Perusahaan Gas Negara (PGAS) Turun 48,80% pada Kuartal I-2025

Dus, Devi menilai ada beberapa katalis positif yang bisa mendorong kinerja saham, seperti peningkatan pasokan dan konsumsi gas, kontribusi dari segmen LNG, serta inisiatif energi hijau.

"Namun, selama isu kontrak dan tekanan margin belum tuntas, kami memilih tetap berhati-hati," pungkas Devi.

Selanjutnya: AAUI Apresiasi Penundaan Kebijakan Co-Payment Asuransi Kesehatan

Menarik Dibaca: Tiket Diskon KAI Terjual 1,89 Juta Kursi, Ini KA dengan Tarif di Bawah Rp 100 Ribu

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×