kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45925,51   -5,84   -0.63%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Prospek menarik, begini rekomendasi untuk saham emiten media


Kamis, 14 Januari 2021 / 19:02 WIB
Prospek menarik, begini rekomendasi untuk saham emiten media


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Analis melihat sektor media memiliki prospek yang positif seiring dengan pemulihan ekonomi pada tahun ini.

Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Sukarno Alatas mengungkapkan, dari sisi kinerja emiten sektor media memiliki peluang membaik di tahun 2021 karena belanja iklan berpotensi meningkat. “Sebelumnya kita tahu akibat pendemi banyak perusahaan akan menunda belanja iklan karena aktivitas masyarakat jadi terbatas,” ujar dia, Kamis (14/1).

Meski potensi pendapatan dari iklan bisa meningkat, Sukarno bilang, risiko pemulihan yang lambat bisa jadi sentiment negatif untuk sektor ini. Dia menilai saham MNCN dan SCMA menarik untuk dikoleksi, terutama MNCN yang dari segi valuasi sudah tergolong lebih murah ketimbang SCMA. Tercatat PBV MNCN 1,35 kali sementara SCMA 6.89 kali.

“Meskipun harga lebih mahal dari MNCN, SCMA memiliki rasio profitabilitas di atas MNCN. MNCN dan SCMA memiliki keunggulannya masing-masing dan keduanya memiliki rasio DER kecil, jadi secara jangka menengah hingga panjang masih menarik untuk dikoleksi,” papar Sukarno.

Baca Juga: Waspada munculnya fenomena influencer saham

Dia memasang target jangka menengah untuk SCMA dengan target harga 1 di Rp 2.560 dan target harga 2 di Rp 2.980 per saham. Adapun strategi teknikal agar bisa mencapai target dalam waktu dekat, harga harus tidak breakdown support Rp 2.030. Sukarno mengungkapkan saat ini belum ada sinyal buy yang jelas, dia menyarankan pelaku pasar untuk buy jika kembali membentuk swing low.

Sementara itu target harga 1 MNCN di Rp 1.320 dan target harga 2 di Rp 1.645 per saham. Untuk strategi teknikal agar bisa mencapai target dalam waktu dekat, harga harus tidak breakdown support Rp 1.105. “Untuk saat ini belum ada sinyal buy yang jelas, konfirmasi buy jika kembali membentuk swing low,” sarannya.

Baca Juga: VIVA dan MDIA berupaya gaet milenial saat kinerja menurun karena pandemi COVID-19

Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta juga menyampaikan hal yang senada. Ia bilang, pemulihan ekonomi dapat mendukung peningkatan kinerja fundamental emiten media. “Di lain sisi perlambatan pertumbuhan ekonomi juga bisa menjadi tantangan. Selain itu adanya persaingan dari Netflix maupun Disney+,” tambah Nafan.

Nafan merekomendasikan pelaku pasar untuk bisa beli saham MNCN dengan target harga Rp 1.620 per saham dan hold saham SCMA dengan target harga Rp 2.400 per saham.

Pada penutupan perdagangan Kamis (14/1) harga saham SCMA terkoreksi 0,85% ke harga Rp 2.320 per saham. Dalam Sebulan terakhir saham SCMA sudah melesat 30,34%. Sementara saham MNCN naik 0,81% ke harga Rp 1.240 pada akhir perdagangan Kamis (14/1). Dalam Sebulan, saham MNCN sudah melonjak 18,66%.

Baca Juga: Harga Saham SCMA dan MNCN Beradu Terbang, Simak Proyeksi Kinerja dan Rekomendasinya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×